INI PENGHAMBAT KESUKSESAN "Takut Mengukir Mimpi"


Kita tak akan pernah lepas dari lingkaran kebiasaan setiap hari. Kita banyak melakukan kebiasaan mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. Meskipun demikian, kita juga harus pintar-pintar merenungkan segala kebiasaan yang kita lakukan karena pada kenyataannya tak semua kebiasaan yang kita lakukan merupakan kebiasaan baik. Kebiasaan baik dan buruk selalu mengiringi keseharian kita. Anehnya, meskipun kita tahu bahwa tengah melakukan kebiasaan buruk, kita masih saja melakukan kebiasaan tersebut. Kita seakan susah sekali mengubah pola-pola yang sudah berjalan sekian lama. Padahal jika dipelihara, kebiasaan buruk yang kita miliki akan mempengaruhi kesuksesan kita.

Ada beberapa kebiasaan buruk yang sering melekat pada diri kita dan berbahaya karena dapat menghambat kesuksesan. Kebiasaan-kebiasaan itu meliputi kebiasaan dalam bersikap dan kebiasaan yang berupah tindakan-tindakan. Namun kali ini penulis hanya akan menguraikan kebiasaan tentang :

Terlalu Takut Mengukir Mimpi




Mimpi menjadi harta yang sangat berharga, karena mimpi mampu menjadi senjata ampuh yang mendorong kita mewujudkan segala hal yang awalnya seolah tidak mungkin kita capai. Sudah banyak contoh yang membuktikan kekuatan mimpi. Berkat keberanian bermimpi, Abraham Lincoln si anak tukang kayu berhasil menjadi presiden Amerika yang di segani dunia. Bermula dari mimpi, Neil Amstrong berhasil mendaratkan kakinya di bulan yang jaraknya beribu-ribu kilometer dari bumi.

Mimpi memang tidak mudah untuk diukir dan diwujudkan. Dalam prosesnya akan ada banyak celaan, cemoohan, kegagalan hingga perjuangan. Semua orang menghadapi situasi yang demikian ketika menjalani proses menggapai impian. Pada awal menggagas impiannya, para tokoh yang disebutkan diatas juga menghadapi tantangan yang serupa. Mereka ditertawakan dan di anggap "pemimpi" belaka. Tak jarang orang-orang pun meragukan jika impian mereka kelak akan terwujud. Namun berkat kekuatan dan dorongan impian, mereka mampu menunjukkan pada dunia bahwa segala hal yang sebelumnya tampak tak mungkin menjadi mungkin karena kekuatan impian. Celaan dan cemoohan tak mampu menghentikan langkah mereka dalam mengejar impiannya. Mereka berkomitmen dan bertekad dengan sepenuh daya bertindak mengejar impiannya.

Saking kuatnya makna mimpi dalam kehidupan, keberanian untuk bermimpi bahkan sudah ditekankan sejak kita masih kanak. Meskipun belum paham benar gambaran tentang kehidupan atau pekerjaan yang kita impikan ketika masih kecil, oleh orangtua dan guru kita sudah dibiasakan untuk mengukir mimpi. sekiranya hal itu dilakukan oleh para orangtua dan guru karena mereka paham bahwa dalam hidup ini impian akan menjadi tonggak awal dari perjalanan sukses itu sendiri.

Impian punya peranan layaknya mata angin ataupun kompas yang bisa menjadi penunjuk arah bagi kita untuk menentukan kemana harus melangkah. Dengan adanya impian, kita akan mampu melihat secercah harapan untuk mengembangkan diri dan meraih kesuksesan yang kita impikan. Impian akan menuntun kita menentukan tujuan, target dan prioritas hidup yang harus kita capai. Sebagaimana dikatakan oleh Katherin Logan, "Impian memprediksi apa yang akan kita peroleh nantinya. Kita didorong untuk bertindak, dengan demikian gambaran besarnya kita akan menyelesaikan banyak hal satu demi satu menggunakan material yang kita miliki sebagai batu loncatan menuju hal yang lebih tinggi, lebih baik dan memuaskan. Dengan demikian kita memiliki nilai-nilai yang tidak terlihat, namun bertahan untuk selamanya.




Dengan adanya impian, kita akan terbantu dalam banyak hal. Menurut Maxwell (2013), impian sedikitnya mempunyai lima manfaat besar dalam kehidupan, yakni memberi arahan, mendorong kita untuk mengetahui dan mengembangkan potensi yang kita miliki, membantu menentukan prioritas-prioritas yang harus kita capai dalam hidup, membuat hidup kita punya nilai lebih dan mempunyai kekuatan dalam memprediksi bagaimana masa depan kita. "Orang yang memiliki impian tahu apa yang harus ia tinggalkan agar ia bisa melangkah maju. Ia bisa menentukan apakah aktifitasnya berkontribusi pada impiannya atau tidak berfokus pada hal-hal yang membawanya lebih dekat pada impian itu dan mengurangi perhatian pada hal-hal yang kurang penting". Ujar Maxwell.

Mengingat daya impian yang begitu kuat, pentinglah kiranya kita membiasakan diri berani mengukir mimpi. Orang yang tidak punya impian cenderung rapuh dan tidak mempunyai harapan serta cita-cita yang dapat dijadikannya alasan mengapa ia layak hidup dan berjuang. Petuah novelis William Faulkner mungkin tepat dijadikan pegangan akan pentingnya mimpi dalam kehidupan kita. "Teruslah bermimpi dan menembak lebih tinggi dari pada yang anda tahu bisa anda lakukan. Tidak perlu repot-repot untuk menjadi lebih baik dari rekan sebaya maupun para pendahulu anda. Berusahalah menjadi lebih baik daripada diri anda sendiri.

Apa yang disampaikan Faulkner mempunyai makna bahwa kesuksesan antara satu orang dan yang lain tidaklah sama. Kitapun tak bercita-cita untuk menjadi lebih baik dari orang-orang yang kita pandang sebagai orang sukses. Kita hanya perlu selalu bermimpi dan selalu menjadi pribadi yang berkembang, menjadi lebih baik bahkan melebihi yang kita mampu. Sayangnya sampai sekarang masih banyak kita temukan yang bahkan untuk bermimpi saja tidak berani.



No comments:

Post a Comment