Dikisahkan ada seorang petani kebun yang menemukan telur burung Rajawali dan dibawanya telur itu ke rumah, kemudian di letakkannya telur itu ditempat telur-telur ayam miliknya sehingga dierami oleh sang induk ayam, Maka ketika telur-telur ayam itu menetas, telur burung rajawali tersebut ikut menetas. Meskipun terlihat badan dan sayap-sayapnya berbeda dengan kakak-kakaknya, sang induk ayam tidak membedakan anak bungsu ini dengan kakak-kakaknya. Hari demi hari tumbuh besar bersama kakak-kakaknya, semakin terlihat perbedaan postur tubuh dan sayap rajawali ini dengan kakak-kakaknya, tetapi dia tetap merasa bahwa dia bagian dari keluarga yang sama yaitu keluarga ayam.
Suatu hari dia melihat burung gagah perkasa terbang di angkasa yakni burung rajawali, lalu dia bertanya pada kakak-kakaknya, makhluk apakah gerangan yang ada diatas sana? Sang kakak menjawab bahwa itulah makhluk langit burung Rajawali yang berbeda dengan kita-kita makhluk bumi yang keluarga ayam.
Hari demi hari hidup bersama kakak-kakaknya sebagai keluarga ayam, semakin jauh perbedaan adik bungsu ini, sampai suatu hari kakak-kakaknya sadar bahwa adiknya memang sangat berbeda. Diamatinya benar-benar sang adik ini, kemudian dilihatnya pula burung yang gagah perkasa di angkasa. Maka kakak-kakaknya sadar bahwa sang adik tidak lain adalah burung Rajawali seperti yang biasa mereka lihat gagah perkasa di langit sana.
Diyakinnyalah sang adik bungsu bahwa dia sesungguhnya adalah Rajawali makhluk langit yang gagah perkasa dan disuruhnya sang adik untuk terbang ke angkasa, tetapi karena sang adik seumur-umur hidup bersama kakak-kakaknya bangsa ayam, dia tidak bisa terbang karena tidak tahu caranya. Bahkan meskipun memiliki postur tubuh dan sayap yang berbeda, sang adik juga tidak merasa bahwa dirinya adalah Rajawali, dia merasa dirinya adalah ayam.
Dengan segala upaya kakak-kakaknya meyakinkkan dirinya bahwa dia adalah Rajawali yang harusnya bebas terbang dengan perkasa mengarungi angkasa raya. Tetapi sang adik tetap tidak bisa terbang, dia merasa bahwa dirinya adalah ayam dan dia puas untuk hidup bersama keluarga ayam yang dikenalnya sejak dia lahir.
Tidak menyerah untuk membantu sang adik menemukan takdirnya sebagai burung Rajawali, suatu hari kakak-kakaknya mengajak dia untuk berjalan mendaki gunung yang tinggi sampai menemukan tebing yang curam. kakak-kakaknya kelelahan mendaki tebing yang tinggi sementara si bungsu tidak tampak kelelahan sama sekali. Lalu di bujuknya sang adik untuk melongokkan kepalanya dan melihat keindahan lembah dibawah sana, dan dalam posisi inilah sang adik didorong ke arah tebing yang sangat curam tersebut.
Lalu apa yang terjadi? Ternyata sang adik dengan gerak refleksnya bisa langsung melebarkan sayapnya, mengepakkan sayap dan melayang terbang tinggi sebagai Rajawali yang gagah perkasa, selama ini dia hanya salah paham mengira bahwa dirinya adalah Ayam dan tidak tahu bahwa dia adalah Rajawali.
Sahabat pembaca,..! Sering sekali kita tidak mengetahui harus berbuat apa dan apa yang seharusnya kita perbuat. Itu terjadi karena pada dasarnya kita sedang tidak benar-benar mengetahui siapa diri kita sendiri. Rajawali tetaplah Rajawali, entah seberapa lama ia tidak mengetahui dirinya ketika ia mulai memahami dirinya, ia dapat menjadi Rajawali seutuhnya.
Begitu juga dengan diri kita sendiri, harus mengetahui siapa diri kita, kemana tujuan hidup kita, apa yang akan kita perbuat, dan untuk apa kita lakukan hal tersebut. Ada peribahasa yang mengatakan "Jika kamu Emas, sekalipun kamu berada di kubangan lumpur, kamu akan tetap menjadi emas". Itu artinya kita harus tetap menjadi diri kita sendiri dimana pun kita berada, tahu siapa diri kita dan tahu akan melangkah kemana selanjutnya. Yang lebih penting dari itu semua adalah bersyukur dengan apa yang kita dapatkan selama ini dalam kondisi apapun dan bagaimana pun jangan lepaskan bersyukur dan belajar untuk menerima hal-hal yang baru, bersiap dan mampukanlah diri dengan segala perubahan pada alam yang kita pijak hari ini.
Semangat mengetahui diri sendiri dan selamat berjuang.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment