Malu Dong,. Jika Banyak Hutang,..(Renungan Diri)




Ditengah mewabahnya covid-19 yang masih berlanjut sampai saat ini, banyak orang terjebak dengan kondisi finansial. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki pendapatan tetap. Ramainya para pekerja yang di PHK-kan dari tempat mereka bekerja dengan pesangon sebagai gantinya, kini keuangan mereka telah menipis, bahkan ada yang telah nihil. Hal inilah yang membuat mereka kelimpungan sibuk kesana-kemari mencari pinjaman uang agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga koperasi serta para rentenir menjadi pilihan alternatif solusi bagi mereka agar dapat eksis bergaya dan bertahan hidup. Tapi sayangnya nasib malang justru menghujani kehidupan mereka sendiri. Kehidupan berfoya-foya dan penuh kebahagiaan dunia yang dirasakan sebelumnya oleh mereka, kini tak lagi indah seperti dulu,. Uang pinjaman yang dijanjikan berjangka waktu untuk dilunasi kini menjadi dusta belaka yang tak kunjung dibayar lunas, hingga akhirnya mereka dikejar-kejar hutang oleh koperasi dan para rentenir.
Bahkan lebih parah lagi di antara mereka menghilang tanpa jejak menjadi buron polisi dan sebagian mereka sudah mendekam di trali jeruji besi. Lalu ini salah siapa..?

Sebetulnya jika kita cerdas dalam menentukan pilihan hidup, sudah pasti kita tak akan terjebak dengan kondisi apapun. Karena hidup adalah pilihan, maka jika salah dalam menentukan pilihan segala resiko harus ditanggung.
Oleh sebab itu, selama kita masih diberi waktu yang panjang oleh Sang Maha Kuasa, perbanyaklah bersyukur atas apa yang kita miliki. Jangan sampai kita salah arah dalam memanfaatkan segala yang diberikan-Nya untuk kita. Artinya,. Ketika kita ditimpah oleh suatu perkara kehidupan, janganlah untuk berpaling. Hadapi perkara itu dengan rasa syukur dan lapang dada. Sebab Dia tak akan memberi cobaan yang melebihi dari kemampuan kita. Yakinlah bahwa semua perkara pasti ada solusinya. Hanya saja kitalah yang salah menjatuhkan pilihan. Karena itu, berpikirlah dengan matang, pertimbangkan akan segala resiko yang akan dihadapi kelak nanti.

Buat apa hidup bergelimang harta, jika semua itu hanya dari pinjaman yang suatu saat akan dituntut untuk dilunasi. Sudah pasti hutang harus dibayar lunas. Bahkan sampai kita mati pun, hutang itu terus hidup dan mewarisi sampai pada anak cucu kita.
Cukuplah hidup sederhana meskipun miskin tapi tak punya hutang, ketimbang kaya tapi hidup penuh hutang.
Malu dong, jika berada di lingkungan sekitar lalu kita jadi bahan gunjingan orang karena hutang?
Malu dong pakai perhiasan, pakaian mahal, rumah dan mobil mewah tapi hutang sana-sini?

Memang sangat menyiksa diri jika nama baik sudah tercoreng karena hutang. Jangankan keluar rumah, bergaul di sosmed pun kita hanya bisa diam termangu membaca status orang dan tak berani membuat status ataupun berkomentar. Karena kita tertekan rasa ketakutan oleh ulah kita sendiri yang punya banyak hutang.

So,..! Mumpung masih diberi nafas kehidupan serta fisik yang sehat,. Segeralah basuh muka Anda dan tatap diri Anda dibalik cermin bayang dan katakan pada diri Anda, bahwa Anda bukan pengecut yang takut menghadapi kerasnya kehidupan dunia. Berusahalah untuk berani menerima kenyataan, dan mulailah langkah baru untuk memperbaikinya. Memohon doa pada Yang Kuasa agar menuntun Anda ke jalan yang benar dan penuh keberkahan. Semakin kuat Anda mengendalikan ego diri Anda, maka semakin teguh pendirian Anda dalam mengontrol segala keinginan dan menentukan pilihan hidup di jalan yang benar...

Semoga bermanfaat,...

No comments:

Post a Comment