MATI-MATIAN MENJADI BERANI



Ada banyak alasan bagaimana membuat seseorang menjadi berani, dan ada beberapa langkah bagaimana membuat diri menjadi berani. Untuk menjadi berani, seseorang harus memiliki motif yang kuat dan kepercayaan diri yang tinggi, dan mati-matian berusaha secara maksimal mengerahkan potensi yang ada pada dirinya untuk memperjuangkan motifnya. Untuk mewujudkan semua itu, ia harus memiliki tindakan yang terencana berupa langkah-langkah yang sistematis.

Motif seringkali menjadi landasan utama dari sebuah keberanian. Orang dapat melakukan perbuatan yang luar biasa ketika ia memiliki motif yang harus diperjuangkannya. Saya teringat pada sebuah kisah di zaman raja Fir'aun. Ada seorang pelayan bernama Masyitah yang kerjaannya sebagai tukang sisir putri raja  mesir. Fir'aun yang menganggap dirinya sebagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah oleh seluruh rakyat mesir, sehingga bagi rakyatnya yang menyembah selain dirinya, ia akan dibunuh.

 Masyitah seorang perempuan yang secara fisik lemah, ia muslimah yang salehah. Tanpa sengaja sisir yang digunakan untuk mendandani rambut puti Fir'aun jatuh kelantai dan ia berseru "Subhanallah" (Maha suci Allah).  Putri Fir'aun terkejut lalu mengadukan hal itu kepada ayahnya. Sang raja marah besar dan mengadili Masyitah. Namun perempuan ini tidak takut dengan ancaman hukuman mati oleh Fir'aun untuk dimasukannya kedalam kuali raksasa yang berisi minyak yang mendidih. Masyitah justru menyatakan hidup dan matinya untuk Allah, karena ia milik Allah. Masyitah diminta mengubah sikapnya oleh Fir'aun, tapi ia tetap tak mau mengakui bahwa Fir'aun adalah Tuhannya. Bahkan ketika satu persatu dari dua anaknya dimasukan kedalam kuali panas dan tergoreng, Masyitah tetap pada pendiriannya. Ia hanya menyembah Allah walaupun akhirnya harus tewas tenggelam dalam minyak mendidih dengan api berkobar dibawahnya.




Masyitah yang lemah, menjadi perempuan dengan keberanian yang luar biasa karena ia memiliki motif. Ia memiliki keyakinan untuk memperjuangkan iman dan islam. Ia menyerahkan tubuhnya dalam kekejaman Fir'aun, namun menyerahkan iman dan jiwanya kepada Allah. Motif untuk memperjuangkan keberanian yang hakikih membawanya pada derajat keberanian yang luar biasa. Motif inilah yang membuat sangat percaya diri, seorang pelayan lemah yang berdiri tegak dihadapan maharaja mesir dan menolak permintaannya.

Masyitah mati-matian mengerahkan kekuatan yang ada pada dirinya dalam memperjuangkan motifnya. Ibu mana yang sanggup berdiri tegar melihat satu persatu anaknya dicampakkan ke kuali raksasa berisi minyak mendidih. Perempuan mana yang sukarela menceburkan diri dalam kuali seperti itu hanya untuk mengucapkan La ilaha ilallah (Tidak ada Tuhan selain Allah). Padahal kalau saja ia mau mengakui Fir'aun sebagai Tuhan, ia akan selamat.

Kadang-kadang keberanian bisa timbul diluar akal sehat. Banyak orang yang membabi buta bertindak untuk mengesankan keberaniannya. Ia nekad membuat kerusuhan. intimidasi, mengamuk dan membantai orang lain. Ini bukan keberanian, ini luapan emosional yang bisa jadi untuk menutupi kelemahannya. Bahkan banyak orang berusaha minum minuman keras agar tampak setengah mabuk, lalu mengamuk dengan berani. Siapapun dilawannya, apapun diobrak-abriknya. Ia sudah tidak dapat lagi mengendalikan akal sehatnya dan berani bertindak diluar kesadarannya. Tapi Masyitah tidak seperti ini, ia punya motif dan ia punya tujuan.

Keberanian adalah suatu sikap atau tindakan yang mengerahkan segenap potensi diri untuk keluar dan membebaskan diri dari zona aman, dan mencoba hal-hal baru. Masyitah tentu akan selamat, aman dan hidup nyaman kalau dia mau. Berkubang di zona aman memang akan membuatnya selamat, tidak terluka atau terabaikan. Namun sisi buruknya, ia tak akan pernah berkembang menjadi pemberani. Tak punya peluang menunjukkan keberaniannya menentang seorang maharaja demi memperjuangkan agama Allah. Ia akan menjadi pelayan terus menerus yang stagnan dalam ke statisan. Padahal untuk meraih kehidupan yang lebih baik, mutlak diperlukan suatu keberanian untuk mengubah rutinitas statis yang membelenggunya. Ia memilih menjadi pemberani.

Banyak orang berpendapat bahwa pada masa kini, dunia hanya membutuhkan orang-orang yang pemberani, sementara orang-orang penakut selayaknyalah hidup nyaman di alam mimpi. Pendapat ini sepenuhnya benar. Anda hanya akan mendapat tempat pada pergaulan sosial, pekerjaan, rumah tangga atau apapun kalau Anda punya keberanian. Peluang apapun yang ada dihadapan Anda, hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang berani.

Keberanian menghadapi rasa takut atau situasi yang menakutkan membutuhkan suatu motivasi tentang apa yang akan Anda dapatkan setelah itu. Jika Anda tidak melihat adanya suatu manfaat ketika menghadapi suatu situasi, maka Anda akan termotivasi untuk menghindari situasi tersebut. Sebaliknya, bila Anda melihat adanya manfaat saat berhadapan dengan situasi tersebut, maka Anda cenderung termotivasi untuk menghadapinya.
Jika Anda ingin menjadi pemberani,.? Ada beberapa langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjadi berani. Salah satunya adalah menentukan sikap bagaimana cara kita menghadapi rasa takut tersebut. Namun, nanti akan kita bahas pada lain kesempatan.



No comments:

Post a Comment