Ketidakpercayaan Diri, Faktor Penentu Keberanian Anda Meraih Sukses



Rasa tidak percaya pada kemampuan sendiri akan sangat mengganggu aktifitas Anda sehari-hari. Apapun jenisnya yang Anda kerjakan, jika tanpa disertai kepercayaan bahwa Anda mampu mengerjakannya, maka hasilnya tidak akan optimal. Ketidakpercayaan pada diri sendiri merupakan salah satu dari bentuk ketakutan yang sangat dihindari banyak orang, disamping beberapa ketakutan yang sudah di paparkan pada artikel sebelumnya, Penulis sengaja membedakan pengertian antara ketidakmampuan diri dan ketidakpercayaan diri untuk kepentingan pembahasan mengenai rasa takut dalam artikel ini. Ketidakmampuan diri yang dimaksud disini lebih ditekankan pada kondisi lahiriah, sedangkan ketidakpercayaan diri lebih ditekankan pada pembahasan batiniah. Pendekatan ini penulis harapkan dapat mempermudah Anda mengikuti alur bahasan yang disajikan berikut ini.

Walaupun mengacu pada pendekatan yang berbeda, namun ketidakmampuan diri dan ketidakpercayaan diri mempunyai hubungan yang kuat satu sama yang lain. Misalnya orang dengan masalah ketidakberdayaan diri akan mempengaruhi kepercayaan dirinya. Sebaliknya, orang yang mempunyai masalah dengan ketidakpercayaan diri juga akan mempengaruhi ketidakberdayaan dirinya.




Ketidakpercayaan diri merupakan faktor yang sangat menentukan besar kecilnya bobot keberanian Anda. Artinya, semakin besar rasa percaya diri Anda, maka semakin besar pula keberanian Anda. Sebaliknya juga demikian. Hal ini juga mengindikasikan bahwa semakin besar bobot kepercayaan diri Anda, semakin dekatlah Anda mencapai pintu sukses.
Berikut ini akan dipaparkan tingkatan kepercayaan diri yang dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yakni:

  1. Rendah diri, yakni suatu keyakinan pada diri yang menganggap diri sendiri tidak memiliki kemampuan yang berarti, atau kurang berharga yang ditimbulkan karena ketidakmampuan psikologis, sosial, atau keadaan jasmani yang kurang sempurna.
  2. Kurang percaya diri, yakni suatu keraguan pada kemampuan diri ketika menghadapi situasi tertentu, yang bahkan cenderung menghindari situasi yang penuh resiko dan tantangan.
  3. Cukup percaya diri, yakni suatu keyakinan pada diri bahwa dengan kemampuan jasmaniah dan akal budi yang dimilikinya, ia merasa mampu menghadapi situasi, mampu meraih apa saja yang diinginkannya, direncanakannya, dan diusahakannya.
  4. Sangat percaya diri, yakni memiliki kepercayaan diriyang berlebihan dengan keyakinan bahwa ia mampu menghadapi resiko terberat dimana orang lain tidak mampu melakukannya.


Orang yang rendah diri sering berusaha menyembunyikan dirinya dari pergaulan sosial, ia lebih sering memilih menyendiri daripada bercengkrama bersama teman, kelompoknya, selalu menarik diri dalam setiap aktifitas kelompok sebaya, selalu ragu-ragu dalam bertindak dan menolak untuk melakukan persaingan positif. Ia lebih suka memilih kenyamanan di zona aman. Ia selalu merasa terlalu bodoh untuk memikirkan sesuatu, dan terlalu lemah untuk mengerjakan sesuatu. Itu sebabnya ia cenderung menolak atau menghindari tugas yang dibebankan kepadanya.

Perasaan rendah diri biasanya timbul karena beberapa hal, antara lain

  • Pengaruh faktor internal yang ada pada dirinya. Misalnya menyadari bahwa ia memiliki kualitas kecerdasan dibawah rata-rata sehingga tak mau bersaing dengan orang lain. Memiliki tingkat emosional yang rendah sehingga mudah strees, depresi, cemas, tidak bersemangat, merasa tak berdaya, dan mudah tersinggung dan mudah putus asa.
  • Mengalami insiden yang mengakibatkan cacat tubuh atau menderita cacat tubuh sejak lahir yang bersifat permanen atau menderita penyakit yang berkepanjangan.
  • Pengaruh faktor eksternal yang menimpanya, misalnya masalah kemiskinan, ketidakharminisan keluarga karena suatu perbuatan yang memalukan dan sebagainya.


Kurang percaya diri berbeda dengan rendah diri.  Bila Anda seorang yang merasa ragu atau bimbang atas kemampuan Anda dalam menghadapi suatu situasi, boleh jadi Anda dalam posisi yang kurang percaya diri. Kurang percaya diri ini bersifat insidental dan situasional, jadi bukan merupakan sesuatu yang permanen. Anda mungkin merasa kurang percaya diri ketika berhadapan dengan satu kondisi tertentu, namun justru sangat percaya diri ketika menghadapi kondisi lainnya. Begitu pula sebaliknya. Jadi perasaan kurang percaya diri yang ada pada diri Anda akan sangat tergantung pada situasinya, bukan merupakan perasaan yang menetap dan bukan pula trade mark Anda.

Pada saat mengalami kegagalan, Anda sering merasakan bahwa tantangan yang Anda hadapi itu di luar keberdayaan Anda, atau Anda menyesali telah menggunakan pendekatan yang salah atau kurang tepat. Dalam kondisi seperti ini, emosional Anda agak meningkat dan sensitif terhadap kritik. Anda selalu merenungkan apa yang salah pada diri Anda sehingga Anda mengalami kegagalan.

Kalau Anda tidak berbenah bangkit dari kegagalan, rasa kurang percaya diri ini akan semakin menggerogoti kepercayaan Anda. Anda merasa diperlakukan tidak adil oleh Sang Maha Pencipta, yang memberikan banyak kelebihan pada orang lain, tapi hanya memberikan sedikit kemampuan untuk Anda. Sikap ini mulai menempatkan Anda pada posisi bahaya. Anda akan mulai melebih-lebihkan kesulitan setiap pekerjaan, dan melebih-lebihkan ketidakmampuan Anda mengatasinya. Anda bukan saja bimbang untuk meraih kesuksesan masa depan, namun bisa jadi tidak peduli pada masa depan.


No comments:

Post a Comment