Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Dan Hal Penyebabnya



Sahabat pengunjung setia blog jallyjunkiez.com, Topik-topik masalah dikalangan remaja telah banyak dibahas dalam blog ini, namun semuanya tergolong bersifat eksternal. Artinya, masalah itu terjadi bukan hanya di dalam diri Anda, tetapi berkaitan dengan orang lain. Selain masalah eksternal yang dibahas pada pokok-pokok artikel sebelumnya, ada pula masalah internal yang sering dialami orang-orang seusia Anda. Salah satu masalah internal remaja ialah memiliki perasaan kurang percaya diri.
Dikesempatan ini, penulis akan membahas cara mengatasi masalah kurangnya rasa percaya diri dan hal penyebab tidak percaya diri.

1. Pentingnya Rasa Percaya Diri Bagi Remaja

Percayakah Anda bahwa percaya diri adalah salah satu kunci kesuksesan dalam hidup? Coba Anda perhatikan orang-orang sukses disekitar Anda. Mereka adalah sosok yang percaya diri. Namun, dalam percaya diri ini pun Anda tidak boleh berlebihan. Hal ini disebabkan kepercayaan diri yang berlebihan justru akan membawa pada kesombongan dan keangkuhan. Sebaliknya, rasa percaya diri yang rendah juga membawa dampak buruk. Oleh karena itu, rasa percaya diri yang terbaik adalah pertengahan, yakni diantara berlebihan dan minimalis.

Rasa percaya diri dalam batas normal penting dimiliki oleh setiap orang, termasuk Anda yang masih pelajar. Hal ini disebabkan percaya diri dapat meningkatkan motivasi belajar, memperbesar kesempatan untuk berprestasi, meningkatkan kreativitas, serta mendorong pikiran positif. Bila Anda kurang percaya diri, hal itu akan membawa Anda pada pikiran negatif. Lebih dari itu, sikap tidak percaya diri juga akan membuat Anda merasa tidak berguna. Akibatnya, Anda akan cenderung memperlakukan diri sendiri dengan buruk, merendahkan harga diri dan lain-lain.




Hal yang patut disayangkan, rasa kurang percaya diri bagi remaja justru akan membuatnya terjerumus dalam tindak kekerasan. Nantinya, kekerasan akan mengakibatkan krusakan mental dan fisik. Anda mungkin sering menonton para pelajar SMP atau SMA/SMK yang mabuk-mabukan dan bahkan tawuan dijalan. Mereka adalah remaja yang memiliki tingkat rasa percaya diri rendah. Mereka memperlakkan diri sendiri dengan buruk, yakni menganggap mengkonsumsi minuman beralkohol dan melakukan kekerasan merupakan jalan untuk mengatasi masalah.

Rasa percaya diri juga mempengaruhi emosi seseorang. Orang yang tidak percaya diri biasanya cenderung menutup diri, enggan berinteraksi dengan teman-temannya, mudah marah, suka menjelek-jelekkan orang lain dan sebagainya. Dampak dari rasa tidak percaya diri ini bisa membawa pada stres dan depresi yang parah. Berbagai upaya percobaan bunuh diri termasuk efek puncak dari kurangnya rasa percaya diri dikalangan remaja.
Dari berbagai efek buruk tersebut, satu hal yang dapat disimpulkan ialah percaya diri pada remaja itu penting. Remaja yang percaya diri memiliki tingkat keberhasilan belajar lebih tinggi. Oleh karena itu, sebagai remaja, Anda harus selalu percaya diri dalam segala situasi.

2. Hal-Hal Yang Menyebabkan Tidak Percaya Diri

Patut diketahui bahwa ada beberapa hal yang dapat membuat Anda merasa tidak percaya diri. Bila Anda selama ini mengalami masalah dengan kercayaan diri, boleh jadi satu diantara hal-hal berikut adalah penyebabnya.

Pertama, Terabaikan.

Maksud terabaikan disini adalah dari perhatian orang tua. Anak yang sejak kecil selalu diabaikan oleh orang tua hingga kurang mendapat cinta dan kasih sayang, kelak saat remaja dan dewasa akan cenderung menutup diri dari pergaulan. Ia akan menjadi orang yang tak peduli terhadap pergaulan dan lingkungan sekitarnya. Lebih dari itu, anak tersebut tidak akan percaya terhadap orang lain. Itulah efek negatif dari kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anak.

Kedua, Selalu di Caci dan di Cemooh.

Faktor paling sering penyebab seorang anak tidak percaya diri ialah sering mendapat perlakuan kasar dari orang lain, terutama orang tua. Contoh cacian dan cemoohan yang biasa dilontarkan orang tua kepada anak, misalnya "nakal", "bandel", "bodoh" dan lain-lain. Harus diakui bahwa ada banyak orang tua yang tidak menyadari efek buruk dari mencela anak. Misalnya, orang tua berkata, "Dasar bodoh", atau "Kenakalanmu sudah keterlaluan" atau "Kamu ini memang susah diatur" Contoh perkataan semacam itu memiliki dampak buruk bagi psikologis anak. Jika setiap hari diperlakukan demikian, anak ketika sudah besar akan mengalami trauma psikologis. Ia bisa menjadi anak yang tidak percaya diri akibat teringat kata-kata buruk orang tuanya. Perkataan semacam itu juga akan membuatnya stres hingga depresi. Ia pun akan merasa hidupnya tidak berharga sehingga tumbuh menjadi orang pesimis.  Jika sudah demikian, ia akan enggan untuk melakukan sesuatu yang positif.




Ketiga, Pengaruh Orang tua dan Keluarga.

Dalam hal ini, orang tua yang dimaksud cenderung memaksakan keinginannya kepada anak. Perilaku tersebut akan membuat anak merasa tidak percaya diri. Sebab, keinginan orang tua yang terlalu tinggi tidak mungkin mampu diwujudkan oleh si anak.

Keempat, Penampilan fisik.

Biasanya hal ini berhubungan dengan penampilan fisik yang berjerawat, hitam, jelek, dekil dan lain sebagainya. Penampilan fisik memang sering membuat orang kurang percaya diri saat berada di keramaian. Orang tersebut merasa dirinya buruk dan jelek daripada orang lain. Akibat dari kurangnya kepercayaan diri, ia akan merasa malu bila berkumpul dengan orang lain sehingga lebih memilih untuk menyendiri dan menghindari pergaulan.

Kelima, Pengalaman Negatif/Buruk.

Ingatan akan peristiwa tidak menyenangkan di masa lalu juga berperan penting bagi timbulnya rasa kurang percaya diri. Pengalaman buruk tersebut bisa menghantui pikiran seseorang sehingga ia merasa takut untuk melakukan sesuatu.

Keenam, Kekerasan terhadap Anak.

Bentuk-bentuk kekerasan pada anak, misalnya kejahatan seksual, pemukulan, melontarkan kata-kata kasar dan lain-lain. Dampak psikologis yang ditimbulkan oleh kekerasan ini sangat berbahaya. Kekerasan akan menggoreskan luka dihati anak sehingga sulit disembuhkan dan terus membekas hingga tua.

Ketujuh, Pengangguran.

Menjadi pengangguran juga dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang. Sebagai contoh, setelah lulus SMP Anda memilih menganggur atau tidak melanjutkan sekolah ketingkat SMA/SMK. Pasti didalam hati Anda akan timbul rasa malu terhadap teman. Perasaan itu merupakan bentuk dari kurangnya rasa percaya diri.

Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan Anda menjadi tidak percaya diri dalam pergaulan. Tentu saja masalah ini harus segera diatasi. Bila tidak, perasaan tersebut akan mempengaruhi kualitas pendidikan Anda. Anda akan sulit berprestasi dan bersosialisai. Oleh karena itu, bila Anda sekarang termasuk remaja yang minder dalam pergaulan dimana pun,  segera ubah perasaan negatif tersebut.



No comments:

Post a Comment