Dengan memperhatikan pun dapat diketahui dengan mudah orang tersebut bekerja keras ataukah tidak. Kerja keras sebagai bentuk perilaku yang bisa ditangkap indera manusia. Setiap orang boleh saja menganggap dirinya sudah bekerja keras. Walaupun sebenarnya, bekerja keras mempunyai ciri-ciri perilaku yang bisa diamati dan bisa dirasakan.
Perilaku bekerja keras yang pertama, yakni mampu bekerja dengan sunguh-sungguh sekaligus sepenuh hati. Meskipun pekerjaan sering mendapat kendala yang dihadapi namun ia mampu menyelesaikan masalah dengan mencari jalan keluar karena kesungguh-sungguh setiap pekerjaan yang dilakukan. Tidak ada orang yang bekerja keras tanpa rintangan yang dihadapinya.
Perilaku kerja keras yang kedua, yakni tidak mudah putus asa atau kehilangan semangat. Orang yang patah semangat sama saja orang yang patah arang. Orang yang sudah patah arang seperti kehilangan semua harapannya. Semua harapan dan impian hidupnya menjadi pupus merasa tiada berarti. Oleh karena itu kesemangatan dan antusias dalam diri sangat dibutuhkan untuk bangkit kembali dari keterpurukan dalam melakukan setiap pekerjaan sehingga apa yang hendak digapai dapat terwujud langkah demi langkah.
Perilaku kerja keras yang ketiga, yakni melakukan pekerjaan dengan tidak tergesa-gesa. Pekerjaan yang dikerjakan dengan tergesa-gesa tidak akan pernah mendatangkan hasil yang baik. Bisa dibayangkan jika setiap orang melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa. Dunia ini bisa jadi hanya diisi oleh orang-orang yang cepat berpuas diri. Bekerja tergesa-gesa bisa menjadi ciri orang yang mudah berpuas diri. Orang yang mudah berpuas diri tidak akan mempunyai impian yang besar. Orang yang mudah berpuas diri tidak akan mempunyai motivasi untuk menjadi lebih baik. Dunia tidak membutuhkan orang-orang yang mudah berpuas diri, maka dari itu harus diubah. Membiasakan diri dengan menjadi orang yang bekerja dengan penuh ketelitian menjadi kunci sukses di kemudian hari.
Perilaku kerja keras yang ke empat, yakni jangan meremehkan setiap pekerjaan. Sikap meremehkan pekerjaan akan mendatangkan sikap malas dan jenuh dalam bekerja. Apapun jenis pekerjaan yang ditekuni hendaklah dikerjakan dengan serius. Orang bisa menjadi sukses, kaya dan berhasil bahkan dengan pekerjaan yang sangat sederhana. Pekerjaan yang banyak dianggap remeh, yakni bekerja sebagai pengumpul barang bekas. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pekerjaan mengumpulkan barang bekas menguntungkan. Predikat menjadi jutawan akan diraih dengan mengumpulkan barang bekas. Selain itu laba yang diterima pun melebihi pekerjaan swasta ataupun pemerintahan.
Contoh lain dari sikap menyepelekan pekerjaan yakni seorang ibu rumah tangga yang menekuni usaha keripik pisang. Dari usahanya menekuni keripik pisang ia berhasil mencapai omzet hingga 10 miliar rupiah. Angka ini tentu saja angka yang sangat fantastis, terlebih dari usaha berjualan keripik pisang. Hal ini juga memberi penegasan setiap pekerjaan yang dikerjakan dengan penuh kerja keras dan tidak pernah menyepelekan pekerjaan hasilnya akan sangat menjanjikan. Ibu rumah tangga tersebut percaya bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan. Kemauan yang kuat untuk mengembangkan usaha, kerja keras menjadi jalan untuk menuju kesuksesan. Berhasil atau tidaknya pekerjaan tidak bergantung jenis pekerjaan yang ditekuni. Berhasilnya pekerjaan tergantung pada cara memperlakukan pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan dengan istimewa hasilnya juga akan terlihat istimewa.
Perilaku kerja keras yang ke lima, yakni mencintai pekerjaan. Disadari atau tidak pekerjaan seakan-akan mempunyai nyawa ia dicintai atau tidak. Orang yang tidak mencintai pekerjaannya dengan mudah akan mengabaikan pekerjaan yang ia miliki. Mencintai pekerjaan akan memberi energi positif bagi orang yang bekerja keras. Apapun kondisi Anda, belajarlah untuk mencintai pekerjaan Anda. Pekerjaan itulah yang memberi jalan untuk mendapatkan penghasilan dan kepuasan.
Ini saja yang dapat Saya berbagi pada pengunjung sekalian dengan satu harapan dapat menambah pengetahuan dan manfaat serta menjadikan kita sebagai orang-orang yang tergolong dalam barisan pekerja keras. Terimah kasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment