Membentuk Rasa Memiliki Perusahan Bagi Karyawan

Membentuk Rasa Memiliki Perusahan Bagi Karyawan


Sebagai karyawan, sebagian besar waktu dihabiskan di perusahan dari pada di rumah sendiri. Kantor, pabrik, gudang, Depot, Pos jualan dan lain sejenisnya menjadi tempat berkumpul paling lama daripada bersama keluarga. Karena memiliki porsi lebih banyak dalam aktivitas sehari-hari manusia dibanding rumahnya sendiri, maka suasana di tempat kerja seharusnya dibuat menyenangkan. Bahkan perusahan harus bisa menjadikan kantor atau perusahan seperti milik karyawan sendiri.




Jika setiap karyawan merasa memiliki perusahan, maka hal itu sangat menguntungkan bagi perusahan. Kesuksesan bisnis terletak pada ownership atau rasa memiliki. Ketika karyawan merasa bahwa mereka memiliki investasi di perusahan, maka semangat kerja akan meluap sehingga produktivitas meningkat. Oleh sebab itu, dengan membangun lingkungan kerja yang menyenangkan, karyawan merasa seakan-akan tengah berada di rumah sendiri. Dalam hal ini karyawan hendaknya diberi andil besar dalam mengembangkan perusahan.

Akan tetapi, hal penting yang mendasari kinerja karyawan adalah kesejahteraan. Bagaimanapun juga karyawan pasti menginginkan kesejahteraan yang terus meningkat. Bila mereka bekerja, tetapi tidak bisa membuat sejahtera, maka mereka akan merasa tertekan saat menjalankan pekerjaan. Bahkan saat tengah berada di rumah atau di luar jam kerja, perasaan tertekan tetap terasa. Padahal rumah seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman dan menenangkan. Hal ini menunjukkan betapa kesejahteraan menjadi salah satu aspek penting untuk mewujudkan ketenangan hidup.

Bayangkan karyawan yang setiap hari bekerja keras. Mereka selalu berangkat pagi dan pulang hampir malam setiap harinya. Mereka rela meninggalkan keluarga dan selalu pulang dalam kondisi melelahkan.

Mengapa Mereka Rela Melakukan itu,..?

Sebagai karyawan tentu anda tau persis jawabannya. Berdasarkan survei yang penulis sampling beberapa karyawan dari berbagai perusahan dan merangkumnya, sebagian besar mereka menjawab "Karena ingin sejahtera". Terlebih bagi mereka yang sudah membina rumah tangga maka tanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan jauh lebih besar. Ketika pekerjaan tidak bisa memenuhi kebutuhan akan kesejahteraan, maka dimana pun dan bersama siapa pun mereka tidak bisa menemukan ketenangan.




Tanpa pemenuhan kesejahteraan, karyawan tidak mungkin merasa tenang. Sebab, pikirannya selalu mengarah pada bagaimana mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Jika kesejahteraan belum dijamin oleh perusahan, maka bagaimana mungkin mereka memiliki semangat kerja. Tidak mungkin perusahan dianggap seperti rumahnya sendiri manakala insentif yang diberikan belum mencukupi kesejahteraannya. Lingkungan kerja model apapun tidak akan memberi rasa nyaman dan kebahagiaan baginya.

Dan jika kesejahteraan dirasa sudah memadai, maka akan mudah bagi mereka menciptakan lingkungan kerja positif untuk terciptanya rasa memiliki terhadap perusahan. Bagi karyawan tersebut, perusahan telah memenuhi hak pekerja sehingga mereka semakin cinta terhadap tempat kerja. Kecintaan mereka akan bertambah manakal perusahan memberi beberapa kebebasan dan kelonggaran. Sebagai contoh, boleh bekerja sambil makan dan hal-hal lain yang membuat suasana kerja seperti di rumah sendiri.

Banyak perusahan besar dunia yang mendesain kantornya semenarik mungkin dan memberi kebebasan lebih kepada karyawannya. Sebagai contoh, ada perusahan yang menyediakan tempat-tempat khusus di tempat kerja untuk berolahraga atau bersantai menyegarkan pikiran. Perusahan yang tahu cara membuat karyawannya merasa betah, nyaman dan menyenangkan akan mudah menumbuhkan rasa cinta terhadap pekerjaan.

Sehubungan dengan itu, harus memperhatikan hal-hal yang bisa menciptakan rasa memiliki bagi karyawannya. Hal ini penting, sebab rasa memiliki perusahan akan mendorong karyawan bekerja dengan semangat, loyal, setia, antusias dan produktif. Mereka akan tidak cepat pergi dari perusahan, pantang membicarakan rahasia perusahan kepada orang lain, serta menjaga diri dari melakukan hal-hal yang dapat merugikan perusahan.



No comments:

Post a Comment