"Nggak Narsis Nggak Eksis" Kehidupan Zaman Now

Ketemu lagi kita dan kali ini kita akan membahas mengenai "Nggak Narsis Nggak Eksis".

Dalam kehidupan aktual yang sering kita jumpai dilingkungan masyarakat pada umumnya, dimana bila kebutuhan fisik mereka telah terpenuhi, maka kebutuhan selanjutnya adalah bagaimana mereka bisa menjaga dan mempertahankan keamanan dan kenyamanan yang terpenuhi itu. Bila faktor keamanan mereka sudah terpenuhi maka tahap selanjutnya adalah kebutuhan secara sosialisasi, yaitu kebutuhan ingin mencari pertemanan dengan bersosialisasi di rumah atau di tetangga ataupun di tempat kerja. Sebab memang manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Setelah kebutuhan sosialisasi sudah terpenuhi, maka tingkat selanjutnya adalah kebutuhan eksistensi,. Yaitu kebutuhan untuk merasa diterima dilingkungan sosial tersebut. Sebab kalau hanya sebatas bersosialisasi saja, itu ternyata tidak cukup. Karena ada keinginan di akui keberadaannya. Dan tingkat paling terakhir adalah kebutuhan merasa dibutuhkan atau dengan kata lain kebutuhan aktualisasi.

Aktualisasi ini adalah puncak dari segala macam kebutuhan. Tapi setelah mereka melampaui semua kebutuhan-kebutuhan mereka sebelumnya, yaitu mereka sudah tidak pusing-pusing lagi mencari uang, karena uanglah yang justru mengejar-ngejar mereka. Harta mereka pun masih bisa cukup memenuhi buat dua, tiga generasi pun tidak akan habis. Mereka juga sudah terkenal, sudah eksis, sudah populis. Itulah sebabnya mereka butuh kegiatan-kegiatan amal dan mereka siap untuk menggelontorkan apapun yang mereka punya sebagai wujud aktualisasi. Karena dengan cara seperti itu mereka akan merasa dibutuhkan. Semakin mereka dibutuhkan, maka semakin puaslah mereka.

Namun pada kenyataannya banyak orang-orang yang selalu melompati tingkatan-tingkatan seperti yang dijelaskan diatas tadi,. Mereka langsung melompati kepuncak, maka hasilnya dia terpeleset dan jatuh. Orang-orang yang selalu melompati tingkatan-tingkatan ini memegang prinsip Nggak Narsis Nggak Eksis, biar tekor asal ke sohor, kereh tapi keren. Akibatnya mereka akan berlomba-lomba diakui, ingin dihargai, ingin dihormati tapi modalnya sama sekali tidak cukup.

Nah, gejala-gejala inilah yang bukan cuma terjadi kepada satu kalangan saja tapi semua kalangan, baik itu orang kota, orang pedesaan, mau pelajar, mahasiswa bahkan sampai kalangan pengusaha. Ada pelajar yang mukanya hancur, ekonominya amburadul, otaknya mandul tapi dia ingin sekali eksis. Maka solusinya adalah dia menjadi seorang jagoan sampai membully orang, bahkan tawuran adalah makanan hari-harinya. Maka makin ditakuti dia, dia makin merasa makin eksis. Jadi jangan heran kalau tawuran itu menjadi makanan hari-hari di berita kita. Begitu pula dengan remaja-remaja putri,,! Banyak sekali mereka yang bukan dari kalangan berduit namun ingin terlihat bonafit. Dimana mereka menganggap gaya hidup adalah segala-galanya. Yang terjadi adalah penampilan dan gaya yang dipaksakan, entah duitnya berasal darimana,. Bisa dari ngutang, bisa dari menipu, bisa dari minjam, dan bisa jadi sampai jual diri.

Bagaimana dengan kalangan menengah? Penggunaan kartu kredit yang sampai overlimit, supaya bisa traktir teman, supaya dibilang hebat. Pakaian yang digunakannya pun pakaian bermerek, belanja kanan kiri, tapi mereka tidak sadar bahwa gaji itu ada limitnya. Akhirnya karena ingin terlihat eksis seperti itu, ya siap-siap saja selalu di kejar-kejar oleh debt collector.

Untuk kalangan masyarakat desa pun, itu tidak mau kalah eksis,.! Mereka siap kehilangan ternak, kehilangan sawah untuk supaya mengadakan hajatan sampai dua hari dua malam. Padahal untuk makan sehari-hari saja mereka susah. Mereka lebih memilih namanya kesohor walaupun harus tekor. Zaman sekarang semua mata tertuju pada media sosial. Kalau tidak tahan, Bukan cuma mata yang sakit, bahkan pikiran pun bisa jadi sakit. Ibarat mendaki gunung, mereka lebih memilih lereng yang curam untuk segera mencapai puncak. Padahal jalan seperti itu sangatlah sulit ditempuh. Alih-alih kita bisa sampai kepuncak, kita malah bahkan justru terpeleset dan jatuh. Akhirnya untuk bangkit lagi, ya butuh energi yang besar sekali. Sebaliknya, bila kita menyadari bahwa modal kita tidak cukup, maka pilihlah jalan yang memang betul-betul landai dan aman. Kita jangan sampai terintimidasi dengan orang lain. Jadi kalau saya berpikir jalani fase mu secara bertahap. Kebutuhan-kebutuhanmu jalani untuk secara bertahap. Kalau anda sudah memenuhi semua kebutuhanmu secara bertahap,.? Anda eksis menjadi populis, itu tidak akan menjadi masalah,. tapi dengan syarat semua kebutuhan-kebutuhan anda sebelumnya sudah terpenuhi dulu.

Jadi, mulai sekarang bijaklah untuk memenuhi kebutuhan hidup anda. Sebab bila tidak, bersiaplah untuk jatuh dan terpeleset.

Semoga bermanfaat,..

No comments:

Post a Comment