Ketika Berani Menghadapi Rasa Bersalah Dan Dosa



Rasa bersalah atau rasa berdosa yang berlarut-larut tanpa upaya mengatasinya akan berpengaruh besar pada aktifitas Anda, apalagi kalau rasa bersalah itu sampai pada titik penyesalan yang berlebihan. Anda akan dirundung ketakutan yang traumatis. Anda tentu pernah mendengar bahwa banyak diantara kita yang tak berdaya setelah berbuat dosa, tak memiliki solusi untuk keluar dari ketakutan tersebut, dan bahkan memilih jalan buntu bunuh diri untuk lepas dari tanggung jawab moral atas dosa yang diperbuat. Begitu banyak kasus yang selama ini terjadi, entah itu terjadi pada orang kecil, para pejabat pemerintahan, sampai pada para pengusaha dan konglomerat.

Diatas telah disinggung bahwa akibat dari ketakutan atas perbuatan dosa, bisa berupah strees, mengalami depresi, ilusi dan halusinasi. Sudah terlalu banyak cerita tentang tragedi yang dialami masyarakat pada umumnya akibat tak kuat menanggung beban dari rasa berdosanya. Ada yang hanya sekedar strees, ada yang depresi, ada yang frustasi, ada yang dihantui ilusi dan halusinasi, ada yang mengalami gangguan jiwa, bahkan banyak yang sampai bunuh diri. Karena ancamannya sampai dunia dan akhirat, maka kita perlu menghadapi rasa bersalah ini dengan langkah berani. Langkah berani yang penulis maksudkan disini adalah langkah berani secara membabi buta melawan kondisi apapun saat Anda bersalah, atau bahkan berani melawan ketentuan yang Maha Kuasa.

Pernah dikisahkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai pelacur pada zaman Yesus Kristus hidup. Ia sangat sangat menyadari hidupnya penuh bergelimang dosa yang tak terampuni. Ia merasa tertekan dan ketakutan, sampai akhirnya ia memutuskan untuk melakukan tertobatan. Dengan beraninya ia memasuki gereja, tentu saja hal ini mengundang reaksi keras dari para pendeta dan lingkungan pastoral. Mati-matian ia ingin bertobat dan menyerahkan diri di hadapan Allah, mati-matian pula pihak gereja menghalaunya karena tak ingin kesucian gereja dikotori oleh dosa-dosa pelacur ini. Gereja bersikap memusuhi dan menolak perempuan pendosa ini. Namun diluar dugaan Yesus Kristus ternyata menerima perempuan ini dengan begitu ramah dan menyambutnya dengan gembira di rumah Tuhan.



Ketika menjawab protes para pengikutnya, dijelaskanlah bahwa taubat seseorang tidak dilihat dari baju bagus yang dipakainya, melainkan dari ketulusan dan keikhlasan hatinya. Sebuah mutiara, walaupun berada dalam lumpur, tetaplah mutiara. Sedangkan sebongkah kotoran, walaupun diletakkan dalam taman yang luar biasa indahnya, tetaplah sebuah kotoran.
Tuhan membuka pintu rumah-Nya untuk keberanian perempuan pelacur ini dalam pertobatan dan membebaskan diri dari jerat dosa. Ini yang harus Anda lakukan ketika Anda menyadari bahwa Anda telah berbuat dosa. Ketika kesadaran itu tiba, sebaiknya Anda segera meminta maaf kepada orang yang telah Anda salahi atau Anda rugikan dengan menyelesaikan urusan Anda dengan sang korban sebaik-baiknya. Setelah itu bersegeralah meminta ampun kepada Allah dengan segala kerendahan hati, menyesali perbuatan Anda secara sungguh-sungguh dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan melakukan semua ini, rasa berdosa yang membuat Anda tak tenteram  menjadi sirna.

Anda harus punya keberanian untuk mengakui kesalahan yang telah Anda lakukan sebagai bagian dari iman. Ingatlah firman Allah: "Jangan kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang yang beriman" (QS. Ali imran : 139).
Orang-orang yang selalu ketakutan dikejar perasaan berdosa dan rasa bersalah, cenderung bersikap lemah. Sedangkan orang-orang yang berjiwa tenteram dan berjalan dijalur yang benar, cenderung bersikap kuat dan pemberani.

Sayangnya, memang tidak mudah untuk menjadi pemberani.

Rasa bersalah menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Bila dibiarkan, perasaan ini akan semakin membuat kita terpuruk dalam kondisi menyedihkan. Untuk menghindar dari ketakutan semacam ini, beberapa hal yang dapat penulis berbagi pada Anda untuk direnungkan:

Pertama, Ingatlah bahwa kesalahan dan dosa bersifat manusiawi. Tidak ada satu manusiapun yang tidak pernah berbuat salah. Bahkan Nabi Adam sebagai salah satu kekasih Allah yang hidup penuh bergelimang kenikmatan di surga, juga pernah berbuat salah yang mengakibatkan dicampakkan ke muka bumi ini.

Kedua, Permintaan maaf pada orang yang Anda rugikan, dan permintaan ampun kepada Allah atas dosa yang telah Anda perbuat adalah obat yang ampuh yang dapat meringankan beban hati Anda. Bertaubatlah adalah langkah pertama untuk menjadi tenteram.

Ketiga, Tidak ada kata terlambat untuk taubat atas dosa-dosa yang Anda perbuat, karena "Barang siapa bertaubat kepada Allah sebelum nyawanya sampai ketenggorokannya, maka Allah akan menerima taubatnya" (HR- Ahmad dan Thirmidzi).

Keempat, Anda harus menyadari bahwa kesalahan dan dosa Anda akan sangat merugikan Anda sendiri dan Anda harus meyakini  bahwa Andalah yang harus berusaha untuk menebus kesalahan itu dengan menjalankan kebaikan-kebaikan. Anda tidak bisa mewakilkan perubahan sikap Anda kepada orang lain.

Kelima, Meningkatkan rasa takut kepada Allah akan memberi rasa aman dalam kehidupan Anda. "Jika ia merasa aman dalam berbuat maksiat tanpa merasa berdosa kepada-Ku di dunia ini, Aku akan berikan rasa takut akan azab kepadanya apada hari kiamat. Dan jika ia merasa takut untuk berbuat maksiat, atau takut akan dosanya yang tidak diampuni di dunia, Aku akan berikan kepadanya rasa aman dari siksa pada hari kiamat (HR- Ibnu Mubarak)

Allah akan mengampuni kesalahan dan dosa-dosa manusia seberapa pun beratnya dosa itu kecuali dosa syirik (menyekutukan Allah). Pengampunan ini diberikan kepada Anda, apabila Anda melakukan taubat yang sungguh-sungguh. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang , bahkan terhadap seorang pendosa berat sekalipun. Dengan melakukan taubat , maka Anda akan terbebas dari perasaan dikejar-kejar dosa dan dapat menjalani kehidupan dengan normal.



No comments:

Post a Comment