BAHAYA EGOISME DALAM PERJALANAN SUKSES



Seringkali kurangnya kemampuan memahami orang lain juga menjadi penghambat kesuksesan. Banyak kasus kegagalan terjadi karena ketidakmampuan membina hubungan. Padahal untuk bisa sukses, mustahil kita tidak memerlukan orang lain. Dalam bisnis misalnya. Tak ada bisnis yang bisa berjalan sendiri, dan tentunya akan ada proses kerjasama diantaranya jual beli dan sebagainya. Jika kita tak mampu menjalankan proses komunikasi secara efektif dengan mitra, bisnis akan sulit bertahan lama.

Menumbuhkan ketrampilan membina hubungan dengan sesama memang tidak segampang membalikan telapak tangan. Kebanyakan orang lebih suka melakukan bisnis dengan orang yang mereka sukai daripada dengan orang yang berlainan karakter. Padahal, jika sungguh-sungguh ingin maju, kita harus belajar bekerja dengan berbagai tipe individu. Kita juga harus belajar memahami karakter orang lain, bukan terus-terusan minta dipahami. Kita juga harus paham cara berkomunikasi dengan masing-masing tipe tersebut. Beda karakter, tentu akan beda pula penanganannya dan tidak bisa di sama ratakan.





Mengedepankan Ego

Kegagalan apa saja yang Anda alami satu tahun terakhir ini? Apakah Anda sudah mengoreksi kegagalan-kegagalan itu? Pernahkah Anda mengalami kegagalan yang sebagian penyebabnya adalah diri Anda sendiri? Jika sudah, Apakah Anda menemukan bahwa ternyata sumber kegagalan itu adalah Anda terlalu sering mementingkan diri Anda sendiri?

Secara alami, kita memang mempunyai kehendak untuk selalu dipenuhi. Kita selalu ingin dilayani, dimengerti dan dipahami. Namun kita mesti berhati-hati karena jika tidak dikontrol dengan baik, kehendak menomorsatukan diri sendiri akan berdampak negatif. Banyak orang gagal hanya karena terperangkap ego yang terlalu mementingkan diri sendiri. Saking kuatnya mementingkan diri sendiri, akhirnya ia selalu mengesampingkan orang lain. Selain itu, banyak orang gagal karena terlalu mengkhwatirkan pendapat orang lain tentang sikap dan tindakannya. Orang-orang ini terus memfokuskan perhatian untuk melindungi kepentingannya sendiri.

Dalam segi apapun, sikap mendahulukan orang lain sangatlah penting. Baik dalam hubungan keluarga, sosial maupun bisnis. Contoh kasus, banyak perceraian terjadi karena tak adanya sikap saling mengerti kebutuhan pasangan. Kecurangan-kecurangan dalam bisnis juga muncul karena sikap negatif yang satu ini, egoisme.
Jika tak ingin hubungan yang kita jalin gagal di tengah jalan, maka mulailah memikirkan orang lain. Sebab selain melukai orang lain, sebenarnya sikap mementingkan diri sendiri justru lebih melukai diri sendiri. Mengapa demikian?  Karena sejatinya kita telah terperangkap dalam sikap mental yang negatif.




Lalu, bagaimana agar tidak terperangkap dalam sikap mementingkan diri sendiri? Pikirkan, pahami dan bantu orang lain. Tumbuhkanlah rasa membutuhkan kehadiran orang lain , sekaligus sebagai alat kontrol. Kita tidak bisa berlaku seenak diri kita sendiri terhadap siapapun.
Berikut ini ada beberapa hal yang akan penulis berbagi pada pembaca dan bisa dilakukan untuk menyingkirkan sikap egoisme.

1. Pikirkanlah orang lain terlebih dahulu

Dalam keseharian, kita kerap mementingkan diri sendiri dan mengesampingkan kebutuhan orang lain. Sikap ini terkadang kita lakukan secara sadar, namun lebih banyak secara tidak sadar. Padahal, mendahulukan kepentingan orang lain akan sangat membantu kita sukses membangun hubungan. Upaya itu dapat kita wujudkan melalui tindakan-tindakan nyata untuk memberi nilai tambah pada orang lain. Anda perlu mendahulukan mereka dibanding diri sendiri dalam pikiran dan hati Anda. Jika Anda dapat melakukannya, Anda akan dapat mendahulukan kepentingan mereka dalam tindakan-tindakan Anda.

2. Mencari tahu apa yang dibutuhkan orang lain

Bagaimana agar dapat memahami keinginan dan kebutuhan orang lain? Dengarkan, pahami dan temukan apa yang mereka inginkan. Ketika kita dapat mengetahui apa yang mereka inginkan dan butuhkan, kita akan dapat memberikan sumbangsih tindakan positif untuknya. Oleh karena itu dengarkanlah mereka. Jika Anda dapat menemukan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya, Anda akan mengetahui nilai mereka. Jika Anda mengetahui apa yang penting bagi seseorang, Anda dapat memberikan nilai tambah kepadanya.

3. Penuhi kebutuhan dengan kesempurnaandan kemurahan hati

Begitu menemukan apa yang penting bagi orang lain, lakukanlah sesuatu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan itu. Lakukanlah yang terbaik semampu kita tanpa mengharapkan imbalan. Begitu Anda tahu apa yang penting bagi seseorang, maka lakukanlah semampu Anda untuk memenuhi kebutuhannya itu dengan maksimal serta murah hati. Berikanlah yang terbaik tanpa memikirkan imbalannya.

Itulah bahaya egoisme dalam perjalanan sukses. Jika serius ingin sukses, kita harus dapat menguasai diri kita sendiri. Selain itu, jadikanlah upaya memenuhi kebutuhan orang lain sebagai prioritas dalam hidup kita. Jika dua sikap ini dapat dipraktekan dengan semestinya, hubungan yang kita jalin pun akan berjalan harmonis. Singkirkanlah pikiran untuk terus-terusan ingin dipahami. Sebaliknya, mulailah untuk memahami orang lain.


No comments:

Post a Comment