Karyawan Motivatif Versus Demotivatif dan Tanda-tandanya

Inspirasi dan Motifasi Karyawan

Karyawan Motivatif Versus Demotivatif


Di dalam setiap perusahan, selalu ada dua tipe karyawan dalam bekerja. Yakni karyawan motivatif dan karyawan Demotivatif. Karyawan Motivatif disini yang dimaksud adalah tipe pekerja yang memiliki semangat tinggi dan selalu terjaga motivasinya setiap hari. Meskipun adakalanya motivasi itu menurun, tetapi hal itu tidak sampai mengganggu konsentrasi dan hasil kerjanya. Karena di dominasi oleh semangat yang tinggi maka karyawan motivatif akan membentuk karakter positif di lingkungan kerja. Di sisi lain karyawan Demotivatif adalah tipe pekerja yang mengalami penurunan semangat dalam bekerja. Motivasinya dalam bekerja terus terkikis, sulit bangkit, dan menjadi kebiasaan. Akibatnya sosok karyawan seperti ini menunjukan karakter negatif dalam lingkungan kerja.

Sebagai manajer perusahan, anda harus mengetahui karakter karyawannya, apakah termasuk kategori motivatif ataupun demotivatif. Karyawan motivatif akan mendukung bisnis anda dan membawa pada kemajuan karena mampu membantu mencapai target yang ditetapkan perusahan.
Untuk mengetahui perbedaan antara karyawan motivatif dan demotivatif, berikut ini akan saya uraikan yang bisa anda jadikan penilaian.




A. Tanda-tanda Karyawan Motivatif

Karyawan motivatif memiliki semangat kerja tinggi dan selalu menunjukan usaha untuk mempertahankan motivasi tersebut dengan menjaga hasil kerjanya. Tanda-tanda karyawan motivatif dapat dilihat melalui beberapa hal berikut ini :

1. Bersikap Positif terhadap Pekerjaan

Karyawan motivatif selalu berpikir positif terhadap pekerjaannya. Setiap pekerjaan yang dibebankan selalu diterimanya dengan baik, pikiran terbuka, serta mendorongnya untuk maju dan berkembang. Kewajiban dirinya adalah melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya hingga berprestasi. Ia tidak mengeluh terhadap pekerjaan bahkan setiap pekerjaan justru dijadikannya bekal penting untuk tumbuh berkembang dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya.

2. Perhatian dan Mau membantu Pekerjaan Orang Lain

Ia selalu bisa menyediakan waktu untuk orang lain ataupun rekan kerjanya di dalam satu tim. Ia selalu memiliki perhatian khusus secara tulus terhadap pekerjaan rekan-rekannya dan memiliki keinginan membantu agar bisa bekerja dengan baik. Karyawan seperti ini tidak oportunis. Ia pantang mementingkan dirinya sendiri dan bersikap masa bodoh dengan pekerjaan orang lain.

3. Menjaga Keseinbangan Sikap

Ia bisa mengambil sikap dan menempatkan diri dalam berbagai posisi. Selama bekerja karyawan akan banyak berhubungan dengan sesama kolega, atasan hingga pimpinan perusahan. Begitu pula ia akan berhubungan atau bahkan bekerja sama dalam satu tim dengan orang lain. Dalam pekerjaan atau hubungan personal, karyawan motivatif selalu berusaha bersikap seimbang. Ia akan mengambil jalan dan langkah bijak untuk menjaga situasi tetap kondusif di tempat kerja.

4. Menyemangati Orang Lain

Ia memiliki bara semangat yang selalu mengalir di dalam hidupnya. Artinya  ia memiliki motivasi ekstra sehingga semangat itu mendominasi langkah hidupnya hingga menjadi karakternya dimanapun berada, termasuk di tempat kerja. Ia suka memberi semangat kepada rekan kerjanya terdekat bila melihat temannya terkesan lemah dan putus asa.

5. Berpikir Positif dalam Setiap Kejadian

Meskipun seringkali dijumpai banyak terjadi gesekan dalam lingkungan kerja, baik sesama karyawan maupun antara atasan dengan bawahan. Namun setiap kejadian yang menimpa padanya, selalu disikapi positif. Sikap ini tergambar dari setiap tindakannya yang membuahkan kebaikan sekalipun dalam keterbatasan atau keadaan kurang kondusif.





B. Ciri-ciri Karyawan Demotivatif

Karyawan demotivatif merupakan tipe pekerja yang mengalami penurunan semangat dan susah menemukan motivasi sehingga lambat laun menunjukan sikap negatif dalam bekerja. Karyawan demotivatif bisa di amati dari perubahan sikap yang terjadi pada dirinya. Tanda-tanda tersebut akan dijelaskan dalam uraian berikut ini :

1. Tidak Mau Bekerjasama

Karyawan demotivatif dapat dikatakan memiliki sifat egois selalu memikirkan dirinya sendiri dan enggan bekerjasama. Menurutnya bekerjasama hanyalah aktivitas yang membuang-buang waktu. Orang yang motivasinya menurun dalam bekerja merasa lebih asyik mengerjakan pekerjaan seorang diri. Mereka tidak ingin keasyikan terganggu dgn kehadiran orang lain.

2. Tidak Mau Menjadi Sukarelawan

Ia hanya mementingkan dirinya sendiri sehingga tidak peka terhadap keadaan atau situasi lingkungan sekitarnya. Karena itulah ia menolak menjadi sukarelawan. Baginya menjadi sukarelawan tidak memberi manfaat baginya dan lebih memilih melimpahkannya pada orang lain.

3. Selalu Datang Terlambat

Ia terbiasa datang terlambat ke tempat kerja karena tidak memiliki kedisiplinan dan kesadaran terhadap peraturan.

4. Memperpanjang Waktu Istirahat dan Bermain-main

Hal ini juga senada dengan perilaku selalu datang terlambat. Ia akan gemar mencuri-curi waktu untuk bermain-main dan tidak memfokuskan perhatian saat bekerja. Bila ada kesempatan ia lebih memilih menggunakan waktunya untuk bermain game daripada melakukan pekerjaan produktif yang berharga. Ketika jam istirahat tiba mereka juga sering memperpanjang waktu untuk bersantai karena begitu malas untuk bekerja.

5. Tugas Tidak Selesai Tepat Waktu

Karyawan demotivatif selalu membuang-buang waktu dan menunda-nunda pekerjaannya, akibatnya pekerjaan selesai melebihi waktu yang ditentukan.

6. Keluar dari Standar yang Ditetapkan

Karyawan demotivatif selalu tidak menghasilkan sesuatu yang sesuai standar perusahan. Hal ini bisa karena dua hal, yakni karena rasa malas sehingga bekerja asal-asalan dan karena ia memang memiliki kemauan atau kehendak sendiri. Orang malas akan bekerja semaunya sehingga hasilnya keluar dari standar perusahan.

7. Suka Mengeluhkan Hal-hal Sepele

Ia akan selalu banyak mengeluh dengan pekerjaan atau hal yang membuatnya merasa terganggu. Sikap ini berkaitan dgn besarnya ego terhadap diri sendiri sehingga hal apapun yang mengganggu membuatnya mengeluh, dan bukan diatasi secara bijak dan bertanggung jawab.

8. Saling Menyalahkan

Karyawan seperti ini tidak memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya. Maka tak heran bila terjadi sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya, ia akan langsung menyalahkan orang lain. Ia cenderung membela diri atau bersikap defensif dengan menyalahkan orang lain.

9. Tidak Mematuhi Peraturan

Sikap ini merupakan bentuk paling nyata dari karyawan demotivatif. Tindakan tidak mematuhi peraturan perusahan yang menjadi ketetapan mengikat merupakan bukti terang karyawan telah kehilangan motivasinya dalam bekerja. Ia biasa datang terlambat, menganggap sepele tanggung jawabnya, hingga melakukan perbuatan yang melanggar peraturan. Bila keadaan sudah parah, karyawan seperti ini perlu diberi teguran keras dan pembinaan secara intensif



No comments:

Post a Comment