Menggali Ide-Ide Terbaik Menuju Sukses ~ MENGGAPAI IMPIAN



Tidak sedikit orang beranggapan bahwa modal sukses apapun adalah uang. Misalnya dalam memulai sebuah bisnis, seseorang harus mempunyai uang terlebih dulu. Tanpa uang, ia tidak bisa merintis usahanya. Usaha sekecil apapun jika tanpa uang yang cukup maka tidak bisa dimulai. Sehingga hal pokok yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan suatu bisnis adalah modal berupa uang.
Bila dipikir sekilas, anggapan diatas sepertinya dapat di benarkan. Namun faktanya, banyak sekali orang yang diluar sana punya modal cukup, tetapi tidak juga berhasil dalam bisnisnya. Kalaupun mereka memaksakan diri berbisnis, hasilnya selalu rugi. Lama kelamaan modal yang mereka miliki pun habis.

Sebaliknya, banyak kita temui orang yang tidak memiliki modal uang, namun bisa berhasil membangun bisnis yang sukses. Anda tentu mengenal nama-nama besar yang sukses sampai sekarang dalam mengelola bisnisnya, bukan? Kalau dalam negeri sudah tak asing Anda mendengar orang-orang seperti Chaerul Tanjung, Eka Tjipta Widjaja, Teddy Rahmat dan lainnya. Orang-orang sukses ini membangun kerajaan bisnis mereka tidak dengan modal berlimpah. Mereka semua memulainya dari nol. Bahkan bisa dibilang beranjak dari ketiadaan modal.
Jadi, uang bukanlah segalanya. itulah kesimpulan dasar yang bisa kita tarik dari kenyataan hidup. Banyak hal lain yang bisa menggantikan posisi uang sebagai modal kesuksesan. Tanpa memiliki uang, nyatanya banyak orang yang berhasil merengkuh kesuksesan.

Man Of Ideas

Kalau bukan uang, lalu modal apa yang bisa mengantarkan orang kepada kesuksesan? Sebenarnya ada banyak, tapi yang akan kita bahas disini adalah ide. Sebuah ide memiliki pengaruh luar biasa dalam menggapai sukses. Orang-orang sukses itu berhasil mencapai kesuksesannya bermodalkan ide. Berangkat dari ide-ide cemerlang yang mereka punya, orang-orang sukses berhasil mewujudkan prestasi terbaik.




Dalam hal apapun ide selalu dibutuhkan. Seorang guru membutuhkan ide-ide segar dalam mengajar. Seorang penulis membutuhkan ide untuk tulisannya. Seorang pebisnis terlebih lagi, butuh ide-ide cemerlang menghasilkan produk-produk yang laris dipasaran. Intinya, dibidang apapun, kalau kita ingin menjadi pemenang, kita harus menjadi orang yang kaya ide, man of ideas.

Seseorang yang kaya ide, tidak akan kebingungan memulai usaha. Ia bisa saja mengkomunikasikan idenya kepada orang lain yang memiliki modal. Berangkat dari kerjasama itu, akhirnya senuah usaha dapat dirintis. Dan berkat ide yang cemerlang, sebuah usaha dapat berkembang dengan pesat. Oleh karenanya, ide menduduki posisi penting dalam kesuksesan. Tanpa ide, kita bisa kebingungan mencari strategi mengapai tujuan. Tanpa ide, kerja keras yang kita lakukan bisa tidak efektif mencapai sasaran.

Sebagian orang mengatakan sebuah ide tidaklah berguna jika kita tidak bertindak. Karena itu, tindakan dinilai lebih penting daripada ide. Anggapan ini memang betul. Tindakan itu penting, tapi menyebut sebuah ide tidak penting adalah kesalahan yang besar. Sebab, satu tindakan yang memiliki daya dongkrak kuat kepada kesuksesan selalu bersumber dari ide cemerlang.

Diluar sana banyak sekali orang yang bertindak, bekerja keras siang malam. Tapi karena tindakan atau kerja keras itu tidak berpijak dari ide brilian, mereka pun hanya mendapatkan hasil yang biasa saja. Ini artinya, tindakan dan ide adalah pasangan yang tidak bisa dipisahkan. Kita tidak akan bertindak tepat jika tidak memiliki ide. Begitupun sebuah ide selamanya tidak akan terealisasi tanpa tindakan. Itulah kekuatan luar biasa dari sebuah ide yang bisa membawa kita pada apa yang menjadi tujuan. Sebuah ide membuat jalan yang kelihatannya mustahil, menjadi mungkin untuk dilalui.

Sumber-Sumber Datangnya Ide

Tentu saja, untuk menjadi orang yang kaya ide butuh usaha. Tidak ada orang dibekali bakat kaya ide sejak lahir. Kita semua berproses. Menjadi pribadi yang kaya ide memerlukan latihan yang terus-menerus. Sebuah ide tidak datang begitu saja saat kita membutuhkannya. Ide tidak jatuh dari langit sehingga kita tinggal datang dan memungutnya. Sebaliknya, munculnya ide itu diupayakan. Ide-ide brilian lahir dari kerja keras dalam berpikir. Kalau dibuat garis besar, sebuah ide bisa muncul dari tiga sumber. Diantaranya yaitu :

1.  Inspirasi

Banyak orang yang mempersepsikan inspirasi secara salah. Ada yang menganggapnya sebagai sesuatu yang muncul sesewaktu, diberikan atau dihadiahkan oleh entah apa. Dan karena itu butuh proses khusyuk untuk mendapatkannya. Maka ada istilah mencari inspirasi yang diartikan pula sebagai pergi menyendiri ke suatu tempat termenung-menung sambil menunggu ilham. Padahal inspirasi tidaklah sedramatis itu. Inspirasi adalah sebuah proses menemukan ide yang didapat dari tindakan-tindakan aktif. Seperti membaca, menangkap pelajaran dari pengalaman pribadil, melihat pengalaman orang lain dan lain sebagainya.

2.  Peristiwa Kebetulan

Peristiwa-peristiwa kebetulan seringkali memunculkan sebuah ide segar dan cemerlang, bahkan sebuah kesalahan sekalipun. Salah satu contoh peristiwa kebetulan sekaligus kesalahan : "Charles Goodyear melakukan eksperimen untuk menciptakan produk bahan karet yang lebih baik. Berkali-kali ia melakukannya, berkali-kali pula gagal. Hingga akhirnya ia melakukan kesalahan dalam eksperimennya. Campuran karet dan belerang secara tak sengaja tersenggol tubuhnya dan tumpah ke pendiangan yang menyala. Ternyata, campuran itulah yang menjadi kunci menciptakan produk karet yang terbaik, yang hingga kini masih tetap digunakan di segenap penjuru dunia.




Namun disini ada satu catatan yang perlu dipahami, meskipun sebuah ide cemerlang bisa muncul dari peristiwa kebetulan akan tetapi "peristiwa kebetulan" itu tidak benar-benar kebetulan. Maksudnya "peristiwa kebetulan" yang biasanya melakukan ide cemerlang adalah peristiwa yang mengikuti usaha, sebagaimana contoh penemuan Goodyear diatas yang sedang mencari solusi vulkanisir bahan karet yang lebih baik. Bayangkan saja jika Goodyear tidak sedang melakukan itu, apakah peristiwa kebetulan itu akan terjadi? Tentu saja tidak, bukan.!?

3.  Teknik-Teknik Formal

Teknik-teknik formal adalah metode ilmiah yang memang untuk menemukan ide-ide baru. Misalnya melakukan riset, survey pasar dan lain sejenisnya. Perusahan-perusahan sering menerapkan ini untuk menggali ide-ide baru demi mengembangkan bisnis mereka.

Menangkap Ide

Ide itu liar. Ia bisa datang dengan cepat dan bisa juga menghilang dengan cepat. Ide dapat muncul kapan saja dan dimana saja. Sering juga ide muncul ketika kita sedang tidak siap. Saat kita sedang jalan-jalan misalnya, bersantai atau ketika  menjelang tidur. Lantas apa yang kita lakukan terhadap ide-ide yang bermunculan tersebut? Menyimpannya dalam pikiran dan meneruskan aktivitas? Seberapa lama kita mampu mengingat ide-ide tersebut? Sepertinya menyimpan ide hanya dalam pikiran bukanlah pilihan yang bijak. Sebabingatan kita tidak sekuat itu menyimpannya.

Saat kita memutuskan untuk mengendapkan sebuah ide di memori otak kita, aktivitas hidup kita terus berjalan. Tentu saja beragam fenomena kita jumpai dan otak kita terus bekerja. Otak yang bekerja ini adalah yang sama yang menjadi tempat kita mengendapkan ide tadi. Maka bukan tidak mungkin bila ide yang muncul dan di endapkan tadi semakin terkubur dan teralihkan oleh beragam kegiatan yang kita lakukan. Hasilnya, ide menjadi kabur dan akhirnya terlupa sama sekali. Kita hanya dapat mengingat bahwa kita pernah memiliki ide cemerlang tentang hal tersebut, tanpa mengingat apa ide itu.

Ingatan kita terhadap sesuatu yang baru sangat terbatas. Apalagi ide seringkali datang berupa lintasan-lintasan yang cepat. Tentu saja hal ini semakin memperbesar potensi kita melupakan beragam ide yang muncul di kepala. Jadi, jangan menggantungkannya pada memori ingatan di otak saja, kita perlu menuliskannya. Saat ide datang, segera catat atau dokumentasikan. Ide bisa datang kapan dan dimana saja, maka bawa selalu alat untuk mencatat ide. Anda tidak selalu harus membuat catatan diatas kertas.

Kemajuan teknologi dewasa ini, memungkinkan Anda mengabadikan ide diberbagai media misalnya smartphone, kamera, rekam suara, komputer dan lain sebagainya. Ide-ide yang terlintas tidak harus di catat utuh. Anda bisa membuatnya poin-poin atau secara garis besar saja, yang penting catatan tersebut bisa membantu Anda mengingat kembali seluruh detail ide dimasa mendatang. Buatlah "bank ide" Anda sendiri. Bank yang banyak menyimpan ide, sehingga ketika kelak membutuhkannya, Anda bisa melihat kembali catatan itu dan mengeksekusi ide-ide yang belum sempat dijalankan.




No comments:

Post a Comment