Pentingnya Memahami Motivasi Kerja Karyawan

Inspirasi dan Motivasi Kerja

Pentingnya Memahami Motivasi Kerja Karyawan

Saat diterima dan mulai bekerja di suatu perusahan, setiap karyawan memiliki motivasi kerja masing-masing. Dalam hal ini motivasi kerja akan mempengaruhi kinerja sehingga sedikit banyak akan turut menentukan pencapaian tujuan dari perusahan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer perusahan harus mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawannya. Hal ini penting agar manajer dapat menilai seberapa besar motivasi kerja karyawan berkontribusi bagi perusahan dan seberapa signifikan dampaknya bagi pencapaian tujuan perusahan yang di tetapkan.

Setiap karyawan datang dan bekerja di organisasi perusahan dengan membawa motivasi masing-masing. Motivasi ini terus ada, tetapi dapat berubah seiring berjalannya waktu. Semakin lama bekerja di perusahan tersebut, karyawan kian memahami tugas-tugas pekerjaannya, lingkungan kerja, hubungan dengan atasan dan sesama kolega, serta prospek masa depannya. Sejalan dengan itu motivasi kerjanya akan turut berubah seiring berbagai faktor yang mempengaruhi.

Pada dasarnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Namun disini penulis hanya akan menguraikan tiga faktor terpenting saja yang sebaiknya diketahui oleh manajer perusahan, antara lain yakni :

A. Faktor Kesejahteraan

Kesejahteraan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh setiap orang dalam hidupnya. Salah satu bentuk upaya mencapai kesejahteraan hidup adalah bekerja. Banyak orang bekerja di dalam sebuah perusahan dengan motivasi utama untuk mewujudkan kesejahteraan hidup. Bila seorang karyawan sudah berumah tangga maka kesejahteraan menjadi hal yang paling penting dan utama. Kesejahteraan dapat dicapai manakala karyawan memiliki gaji yang tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga sebagiannya dapat di tabung untuk memenuhi keperluan masa depannya.




Banyak karyawan yang mengejar kesejahteraan sebagai motivasi utama dalam bekerja. Ia akan merasa tenang dan bersemangat mencari nafkah untuk keperluan hidupnya bila gaji yang diterima bisa mengsejahterakan dirinya atau keluarganya. namun bila gajinya di anggap kurang, maka motivasi kerja karyawan tersebut mulai goyah. Misalnya, setelah bekerja beberapa waktu tidak kunjung ada kenaikan gaji, sementara kebutuhan hidup semakin bertambah. Dalam kondisi demikian, ia akan mulai berpikir ulang mengenai pekerjaannya tersebut. Bila dirasa tidak mampu menjadi jaminan kesejahteraan bagi kehidupannya maka motivasi kerjanya mulai menurun sehingga berakibat pada penurunan kinerja. Kondisi seperti inilah yang menjadi alarm bahaya bagi sebuah perusahan.

Sehubungan dengan itu, perusahan harus bisa menjamin kesejahteraan hidup karyawan melalui pemberian gaji dan fasilitas secara layak demi menjaga motivasi kerja. Perusahan yang ingin berkembang  menjadi besar sangat memahami akan hal ini. Salah satu buktinya ialah pemberian jaminan kesejahteraan bagi karyawannya. Dalam hal ini perusahan biasanya mengambil kebijakan penting, seperti memberi gaji di atas upah minimum regional (UMR), bonus, asuransi kesehatan, dan beberapa fasilitas lain yang diperlukan.

Jaminan kesejahteraan yang diberikan oleh perusahan akan memberi rasa aman bagi karyawan. Setidaknya kebutuhan hidup dari upayanya bekerja setiap hari bisa terpenuhi dengan baik. Bila kebutuhan dasar ini tidak bisa terpenuhi maka akan membuat karyawan kehilangan gairah kerja. Lebih jauh cenderung karyawan merasa kecewa hingga memutuskan untuk keluar dan mencari pekerjaan di tempat lain. Jadi disini rasa aman dalam bekerja sangatlah penting dirasakan oleh setiap karyawan. Perasaan aman di tempat kerja bisa meringankan beban pikiran karyawan yang sudah sibuk dengan pekerjaannya. Bila tanda-tanda ini mulai terlihat pada karyawan yang bekerja di sebuah perusahan, segeralah di review kembali akan hal apa membuat para karyawan tersebut menurun kinerjanya dalam melaksanakan tugas kesehariannya itu.


B. Faktor Penghargaan

Penghargaan atau wujud apresiasi adalah bentuk penilaian positif yang diberikan perusahan kepada karyawan atas kinerja yang dihasilkan dari setiap karyawan ataupun suatu pencapaian tertentu. Biasanya penghargaan ini diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi yang menunjukan loyalitas serta kinerja yang baik selama bekerja. Karyawan yang memiliki prestasi tentu telah bekerja dengan baik. Karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik dan mencapai hasil sesuai ekspektasi perusahan atau bahkan lebih dari itu. Karyawan yang menunjukan prestasi, loyalitas tinggi dan memiliki kinerja baik pasti senantiasa bekerja secara sungguh-sungguh. Ia bekerja dengan sepenuh hati, menyukai pekerjaannya sehingga menghasilkan pencapaian melebihi karyawan lainnya. Karyawan seperti ini sangat jarang di temui di setiap perusahan, namun bukan berarti tak satupun karyawan yang demikian akan dapat di jumpai pada setiap perusahan.




Dalam setiap perusahan biasanya terdapat individu-individu yang memiliki etos kerja tinggi. Pekerja semacam itu tentu menjadi aset penting bagi perusahan. Sebab peran dan tugasnya bukan hanya dilakukan dengan baik, akan tetapi turut membantu perusahan mencapai target dan tujuan tertentu. Oleh sebab itu setiap manajer perusahan harus memberi perhatian lebih terhadap karyawan-karyawan berprestasi yang telah menunjukan kinerja maksimal untuk perusahan. Bila pencapaian kerja tidak di hargai, bukan mustahil karyawan tersebut akan kecewa dan merasa jerih payahnya selama ini tidak di gubris oleh perusahan. Mereka yang sudah mencurahkan segenap tenaga, waktu dan pikirannya demi kemajuan perusahan, akan tetapi perusahan justru kurang menghargai jerih payahnya. Dalam hal ini perusahan tidak berpikir bahwa apa yang sudah dicapai merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan karyawan.

Jika perusahan kurang memperhatikan dan menghargai kinerja dari karyawannya maka lambat laun akan banyak pekerja berprestasi dan potensial akan merasa kecewa. Kekecewaan ini muncul secara otomatis dan akan menurun motivasi kerjanya. Akibatnya motivasi kerja karyawan melemah sehingga menurun kinerja dan berpengaruh terhadap pencapaian target perusahan. Sebaliknya demikian, ketika kinerja yang mendapat apresiasi dari perusahan akan memberikan penilaian positif bagi para karyawan. Penghargaan akan memberi motivasi khusus pada karyawan untuk semakin giat dalam bekerja. Jika seorang karyawan di anggap berprestasi maka akan meningkat motivasi kerjanya. Ia pun kian terpacu untuk lebih berprestasi atau minimal mempertahankan pencapaiannya. Hal ini juga akan memberi efek positif bagi karyawan yang lain berupa munculnya motivasi serupa sehingga terjadi persaingan kerja secara sehat dan produktif.


C. Faktor Masa kerja dan Komitmen

Masa kerja merupakan waktu yang telah dilalui seseorang dalam bekerja. Semakin lama waktu kerja sudah dilalui maka kian tinggi pula pengalaman dan komitmennya dalam bekerja. Pengalaman yang banyak dan komitmen tinggi dalam bekerja akan mendongkrak motivasi kerja. Inilah alasan karyawan yang memiliki masa kerja lebih lama disebuah perusahan cenderung memiliki motivasi kerja ekstra di banding para pekerja baru.

Komitmen seorang pekerja akan meningkat seiring bertambahnya usia dan semakin lama bekerja di tempat tersebut. Komitmen terhadap kerja dapat melahirkan motivasi tersendiri di dalam diri seseorang. Karyawan yang telah lama bekerja berarti memiliki komitmen dan loyalitas terhadap perusahan. Dengan rutinitas kerja harian dan beban kerja tinggi yang biasa dilakukan dalam waktu lama, tentu komitmen dan loyalitas tersebut kian tertanam kuat. Komitmen seperti itu akan melahirkan motivasi kerja setiap hari. Oleh sebab itu perusahan harus memperhatikan dengan cermat komitmen dan loyalitas karyawannya terhadap pekerjaan dan perusahannya sejauh hal itu bisa di amati.

Lalu bagaimana bila ada karyawan yang sudah lama bekerja, tetapi tidak memiliki motivasi memadai? Hal ini bukanlah masalah baru karena banyak perusahan merasakannya. Persoalannya bukan semata-mata pengalaman kerja di perusahan tersebut yang membuat motivasi karyawan menurun, tetapi lebih pada komitmennya yang sudah mulai kendur. Karyawan yang motivasinya menurun pasti komitmennya turut berkurang akibat berbagai hal.
Komitmen adalah sikap teguh atau konsistensi seseorang terhadap sesuatu yang di yakini, disetujui atau menjadi persetujuan bersama dalam suatu hal. Jika komitmen mulai pudar maka motivasi kerja dapat dipastikan akan menurun.



No comments:

Post a Comment