Penting ! Membuat Target Pencapaian - Motivasi Kerja

Motivasi Kerja Karyawan,...

Membuat Target Pencapaian


Salah satu tips untuk membangkitkan motivasi karyawan dalam bekerja juga bisa dilakukan dengan menetapkan target pencapaian tertentu. Di dalam perusahan, target kerja karyawan sangat penting untuk direncanakan dan ditetapkan. Rencana yang telah ditargetkan akan mendorong pencapaian yang maksimal. Target adalah tujuan dari perjalanan untuk mencapai sesuatu. Perusahan tanpa target yang jelas ibarat berjalan tanpa tujuan, pasti tak tentu arah.  Jika berjalan tanpa tujuan maka anda pasti akan kebingungan. Tidak hanya itu, Anda pasti mengalami kesulitan untuk mengatasi setiap tantangan yang muncul dalam perjalanan.




Sehubungan dengan itu, manajer yang baik sangat perlu menetapkan target yang harus dicapai oleh karyawan. Dalam hal ini, target atau sasaran adalah perumusan suatu pencapaian dalam jangka waktu tertentu melalui rangkaian kegiatan kerja. Manajer yang cakap akan selalu menekankan pentingnya pencapaian target kepada para karyawannya terlebih karyawan adalah pekerja yang membutuhkan kejelasan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, hasil yang diharapkan dan landasan suatu pekerjaan harus dilaksanakan. Manajer yang memiliki tanggung jawab akan menjelaskan hal-hal tersebut di dalam target kerjanya.

Sebagai manajer anda harus menyusun rencana berkaitan dengan target yang hendak dicapai karyawan. Setidaknya ada tiga alasan anda harus menyusun target pencapaian kerja bagi karyawan, Adapun antaranya yakni :

  1. Target akan mendorong efektivitas dan efisiensi kerja karyawan. Dengan target atau sasaran kerja yang jelas, karyawan dapat mengetahui hasil yang diharapkan dari pekerjaannya. Selain itu dapat diketahui pula seberapa jauh karyawan dapat menggunakan sumber daya perusahan untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Dengan target dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Target atau sasaran yang jelas akan memacu semangat kerja karyawan untuk meraihnya. Semangat kerja akan meningkatkan kinerja sekaligus produktivitas karyawan. Dengan adanya sasaran kerja, manajer bisa mengendalikan kerja para karyawannya secara lebih terarah.
  3. Adanya target tentu dapat mendorong peningkatan kedisiplinan kerja. Target atau sasaran mencakup batas waktu pekerjaan tersebut harus diselesaikan serta jenis-jenis kegiatan saja yang harus dilakukan. Hal ini menunjukkan kedisiplinan kerja karyawan terhadap pekerjaannya bisa ditegakkan dengan baik.
Mengingat begitu pentingnya target kerja karyawan, Anda harus membuat perencanaan. Dalam hal ini perencanaan termasuk salah satu instrumen yang memegang peranan signifikan dalam kegiatan manajemen. Perencanaan yang baik selalu memiliki sasaran jelas. Begitu pula perencanaan di bidang bisnis selalu dimulai dengan menetapkan suatu sasaran kerja. Oleh sebab itu, Manajer harus menyusun rencana kerja karyawannya secara teliti.






Agar sasaran kerja dapat disusun dengan baik, Anda bisa menerapkan metode SMARTC, sebagaimana akan dijelaskan selengkapnya berikut ini :

A.  Spesifik (Specific)

Target secara spesifik disini yakni digambarkan secara rinci dan detail. Misalnya, Anda menghendaki karyawan untuk meningkatkan penjualan, maka tolak ukurnya harus dijabarkan secara detail antara lain mencakup jenis produk, wilayah, skala volume penjualan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar karyawan tidak bingung dalam mengupayakan tercapainya sebuah target.
Jika manajer hanya sebatas mengharuskan setiap karyawan meningkatkan penjualannya, maka hal ini adalah contoh target yang tidak spesifik karena masih mengambang dan bersifat umum. Yang perlu diperjelas, misalnya setiap karyawan harus meningkatkan penjualan dari produk A di wilayah B dengan jumlah 5 persen lebih tinggi dari bulan kemarin. Ini contoh sederhana dalam merencanakan sebuah sasaran secara spesifik

B.  Dapat di Ukur (Measureable)

Sasaran yang ingin dicapai juga harus dapat diukur dengan menggunakan standar tertentu. Ukurannya bisa berupah volume, rupiah, persentase ataupun angka nominal. Pertanyaan pokok yang harus bisa dijawab dalam hal ini adalah metode 2H (how many dan how much). Sebagai contoh karyawan harus bisa meningkatkan penjualan produk A sebesar 10 persen, atau bisa juga pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu satu minggu minimal 20 persen.

C.  Dapat di Capai (Achievable)

Sasaran yang dirancang harus realistis dan bisa dicapai. Sebagai manajer Anda tidak sepatutnya membuat rencana target secara muluk, berlebihan dan mustahil dicapai oleh karyawan. Target yang tidak realistis justru akan mengendurkan semangat kerja karyawan anda. Jadi intinya untuk bisa membuat target yang realistis, Anda harus memahami dan mempelajari kondisi di waktu lampau, saat ini, dan perkiraan di masa mendatang. Dengan demikian target yang hendak dicapai menjadi lebih terarah dan rasional.

D.  Masuk Akal atau Nyata (Reasonable)

Selain harus dapat dicapai, sasaran yang baik juga harus masuk akal atau nyata. Artinya, sasaran yang hendak dicapai bukanlah hal yang mustahil, sehingga tidak membuat karyawan frustasi dan meruntuhkan semangat. Sebagai contoh, jika mesin penggiling tepung dalam satu hari hanya mampu menggiling sekitar 25 bag atau 5 ton tepung maka jangan dipaksakan untuk mengejar target 10 ton perhari. Hal ini jelas tidak realistis, meskipun anda telah menambah SDM yang kuat dan cakap. Bagaimanapun juga kapasitas atau kemampuan mesin penggiling tepung tidak dapat disiasati. Maka sasaran masuk akal (Realistis) harus disesuaikan dengan kapasitas mesin perhari.

E.  Dibatasi Waktu Tertentu (Time Bound)

Sasaran yang baik juga harus memiliki batas waktu. Pemberian batas waktu akan membuat karyawan memperhatikan setiap rencana dan tindakan dalam bekerja. Hal ini pada dasarnya sama seperti Anda memberi standar keberhasilan yang harus dicapai oleh karyawan. Jika tidak diberikan batas waktu, Anda tidak bisa menentukan kapan target tersebut harus dicapai. Selain itu, ketiadaan batas waktu juga bisa membuat karyawan mengabaikan disiplin kerja. Sebagai contoh Misalnya karyawan harus bisa mencapai jumlah penjualan sebanyak 2 persen dari produk A setiap bulan. Jadi waktu ditetapkan untuk bisa mencapai angka tersebut tidak lebih dari satu bulan.

F.  Menantang (Challenge)

Sasaran kerja harus disusun sedemikian rupa sehingga menjadi semacam tantangan bagi para karyawan. Jika sasaran kerja dapat dicapai dengan mudah maka mereka akan kurang bersemangat dalam melaksanakannya. Oleh sebab itu, sasaran harus dibuat berdasarkan tingkat kesulitan tertentu. Tanpa situasi yang menantang maka tidak ada semangat untuk mengejar target. jadi adanya tantangan dapat memicu semangat untuk mengerahkan segala kemampuan terbaik.
Sebagai contoh, misalnya pencapaian penjualan setiap bulan selama setahun terakhir berkisar 5 milyar. Kemudian oleh perusahan menetapkan target bulanan pada tahun berikutnya lebih rendah dari nominal tersebut. Maka target terlalu mudah untuk dicapai atau dengan kata lain tidak ada tantangan sama sekali bagi karyawan. Alangkah baiknya bila target yang ditentukan justru lebih tinggi dari sebelumnya sehingga terasa menantang, tetapi harus tetap realistis. Misalnya naik menjadi kisaran 5,5. Target yang baru ini bersifat menantang karena harus dikejar dengan penuh semangat dan kerja keras oleh karyawan.

Demikian ulasan tentang tips membangkitkan semangat kerja karyawan dalam membuat target pencapaian. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.


No comments:

Post a Comment