Membangun Hubungan Personal dengan Karyawan - Kiat Manajer

Membangun Hubungan Personal dengan Karyawan

Sebagai manajer, Anda harus menyadari bahwa setiap karyawan adalah manusia unik yang memiliki karakter tersendiri. Berhadapan dengan sejumlah manusia unik setiap hari dalam lingkungan kerja yang sama membuat anda harus bisa memahami secara personal. Dengan memahami kepribadian setiap individu, Anda telah menempuh cara mengelolah karyawan anda secara efektif. Ini berarti anda Anda harus menerapkan model manajemen yang lebih personal guna mendukung terbentuknya profesionalitas kerja.

Salah satu cara untuk mewujudkan hubungan personal adalah membangun rasa kepercayaan, kepekaan dan kepedulian diantara karyawan maupun antara Anda dan mereka. Hal ini penting dilakukan agar tercipta hubungan kerja positif di lingkungan perusahan. Anda sebagai manajer harus membiasakan diri untuk menunjukkan keteladanan yang bisa ditiru oleh para karyawan.
Berikut ini penulis akan berbagi beberapa sikap yang perlu anda bangun ditempat kerja, agar tercipta lingkungan yang kondusif :




A.  Menghargai Karyawan

Setiap orang butuh dihargai. Jika Anda mempekerjakan orang lain maka mereka membutuhkan pengakuan sekaligus penghargaan. Tunjukkan apresiasi setiap kali karyawan menunjukkan semangat atau antusiasme dalam bekerja. Jadi, mulailah untuk memberi pujian atau apresiasi terhadap seluruh karyawan anda ketika mereka melakukan hal-hal baik ditempat kerja. Anda bisa melakukannya sekalipun hanya berwujud ucapan terima kasih, pujian atau tepukan di bahu. Hal ini akan membuka pintu terbentuknya hubungan kerja yang harmonis.

B.  Selalu Berpikiran Positif

Sebagai seorang pemimpin, keberadaan dan setiapkebijakan anda pasti berpengaruh terhadap karyawan. Jadi, usahakan untuk selalu berpikir dan bersikap positif.  Ingatlah bahwa sikap positif bersifat mudah menular. Bila mampu berpikir positif maka Anda bisa menjadi sumber yang memancarkan sikap positif terhadap lingkungan. Sikap semacam ini juga akan menguatkan hubungan interpersonal yang kondusif setiap hari ditempat kerja.

C.  Tidak Menaruh Perhatian pada Gosip

Dalam hal ini sifat dasar manusia ketika berada dalam posisi bawahan saat berhadapan dengan atasan. Mereka lebih sering mencari posisi aman dan mencoba membicarakan keburukan rekan kerja yang lain. Saat mereka menyampaikan sesuatu mengenai teman kerja kepada anda, jangan menaruh perhatian terhadap masalah tersebut. Sebab, gosip merupakan pemutus hubungan yang paling utama. Apabila karyawan terlihat konflik dengan rekan kerja maka bicarakan masalah tersebut secara personal

D.  Murah Senyum terhadap Karyawan

Senyum merupakan magnet yang bisa menarik hal positif. Bahkan senyum dapat mengubah hal-hal buruk menjadi lebih baik. Senyum merupakan bahasa keramahan universal yang bisa diterapkan dimana saja. Senyum yang anda berikan bukan hanya menandakan keramahan, tetapi juga sikap positif dalam menghadapi berbagai tipe orang dan masalah. Sebuah Pepatah dikatakan bahwa senyum adalah lengkungan kecil yang mampu menyelesaikan banyak masalah besar. Senyuman atasan yang diberikan pada bawahannya bukan hanya akan menaikkan semangat kerja, tetapi juga bermanfaat mencairkan hubungan antar individu.




E.  Menatap Karyawan saat Berbicara

Perhatian manajer sekecil apapun akan sangat berarti bagi karyawan. Bila karyawan sedang berbicara kepada anda, janganlah memalingkan muka atau bersikap seolah tidak memperhatikan. Hal ini sangat tidak beretika dan menunjukkan rendahnya penghargaan terhadap lawan bicara. Lakukan kontak mata dengan karyawan ketika anda sedang berbicara dengannya. Dalam komunikasi, kontak mata merupakan teknik nonverbal yang krusial. Bahkan adakalanya tatapan mata jauh lebih dapat dipercaya daripada segala perkataan. Tatapan mata secara tulus dan bersahabat akan memuluskan setiap perkataan yang keluar.

F.  Jangan Lupa Menyebut Nama

Seseorang akan merasa sangat dihargai ketika namanya dihafal dan disebut dalam sebuah percakapan. Begitu juga dengan karyawan, ia akan merasa senang karena dikenal oleh atasannya. Jadi, usahakan untuk selalu menghafal nama karyawan anda. Jangan ragu untuk menyebut namanya ketika sedang berbicara.

G.  Sedikit Bicara, tetapi Banyak Mendengar

Seorang karyawan akan tersanjung ketika pembicaraannya didengar oleh atasan. Kemampuan mendengar memiliki kekuatan dan pengaruh lebih besar dibanding ketrampilan berbicara. Kemampuan ini akan memberi dampak positif terhadap karyawan. Sehubungan dengan itu, jadilah pendengar yang baik ketika karyawan sedang berbicara kepada anda. Cobalah mengendalikan diri dengan tidak menyela manakala mereka menyampaikan sesuatu.

H.  Hindari Membicarakan Hal-Hal Sensitif

Point ini dituntut anda sebaiknya menghindari topik-topik sensitif yang bisa menyinggung perasaan karyawan. Perusahan anda adalah tempat semua orang dengan berbagai latar belakang agama, budaya, ras dan suku. Jadi, jangan memandang karyawan berdasarkan hal-hal sensitif tersebut bila menghendaki hubungan baik di antara mereka tetap terjaga. Sebab tidak jarang orang merasa terganggu dan hubungan menjadi renggang manakala disinggung dengan hal-hal sensitif seperti itu.

I.  Selalu Menjaga Etika

Etika selalu menjadi daya tarik dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia. Di tempat kerja, etika yang baik dapat membuat lingkungan dan hubungan kerja berjalan positif. Etika bukan hanya dituntut untuk dipelihatkan oleh bawahan kepada atasan, tetapi juga sebaliknya. Etika yang diperlihatkan oleh seorang atasan akan memberi inspirasi dan keteladanan di mata bawahannya.

Itulah beberapa hal sikap yang dapat penulis berbagi pada pembaca sekalian sebagai manajer di sebuah perusahan dalam menjaga dan menciptakan hubungan baik dengan karyawan ditempat kerja. Dengan melakukan beberapa hal tersebut berarti anda sedang menciptakan kondisi yang memungkinkan masing-masing pekerja merasakan hubungan kerja bersahabat.


No comments:

Post a Comment